Page 102 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 102

Sedangkan  Kepala  Badan  Koordinasi  Penanaman  Modal  (BKPM)  Bahlil  Lahadalia
              mengungkapkan, hadirnya UU Ciptaker merupakan jawaban bagi para pengusaha yang selama
              ini mengeluhkan perizinan di Indonesia, termasuk memotong potensi korupsi. "Karena ada ego
              sektoral, aturan tumpang tindih, tanah yang mahal. Solusinya adalah UU Cipta Kerja," tandas
              dia.

              Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, pada Klaster Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan
              dalam UU Ciptaker menyebutkan bahwa permohonan perizinan dianggap disetujui bila batas
              waktu  dalam  Service  Level  Agreement  (SLA)  telah  terlewati.  Kemudian,  penetapan  Norma
              Standar  Prosedur  Kriteria  (NSPK)  dalam  rangka  penyelenggaraan  Perizinan  Berusaha
              (Pemerintah Pusat dan Pemda) dalam bentuk PP. NSPK bersifat standar dan mengacu kepada
              praktik yang baik igood practices). Penyederhanaan pelayanan perizinan dan dilakukan secara
              elektronik sesuai NSPK

              Sementara itu, dalaMKlaser Penyederhaaan Perizinan disebutkan bahwa penerapan perizinan
              diubah dari berbasis izin (ilicense base) ke berbasis risiko (risk based). Rinciannya, risiko tinggi
              harus mengajukan izin, risiko menengah-tinggi dengan pemenuhan standar, risiko menengah-
              tinggi dengan pernyataan standar, dan risiko rendah cukup dengan pendaftaran/NIB.

              Sedangkan dalaMKlaster Peningkatan Ekosistem Investasi mengatur 11 sektor yakni pertanian,
              kelautan dan perikanan, ESDM, jaminan produk halal, perumahan, pendidikan dan kebudayaan,
              penyiaran,  pertahanan,  kawasan  hutan,  penyelesaian  keterlanjuran  kawasan  hutan,  dan
              persyaratan investasi untuk bidang usaha tertutup dan terbuka.

              Di  sektor  lingkungan,  pemerintah  memastikan  tidak  ada  penghapusan  izin  analisis  dampak
              lingkungan (Amdal) dalam UU Ciptaker. Persetujuan lingkungan merupakan persyaratan dasar
              Perizinan Berusaha.

              Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan,
              Amdal hanya dibuat sederhana agar aturannya tidak berbelit-belit. "Amdal tidak dihapus, dan
              tetap ada, akan tetapi prosesnya dibuat menjadi lebih sederhana, sehingga waktu dan biaya
              yang dibutuhkan menjadi lebih efisien," ujar Susiwijono dalaMKeterangannya, akhir pekan lalu.

              Di  sektor  perikanan,  UU  Ciptaker  memberi  kemudahan  bagi  pelaku  usaha  perikanan  dalam
              memproses perizinan sehingga diharapkan iklim usaha atau investasi di sektor tersebut semakin
              membaik. Salah satu kemudahan itu adalah pelaku usaha dengan kapal di atas Grass tonnage
              (GT) cukup memproses perizinan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sebelumnya
              selain ke KKP juga harus ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan.

              Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini memastikan, UU Ciptaker membawa banyak
              manfaat bagi pelaku usaha, termasuk pelaku usaha/ nelayan kecil dan menengah di Tanah Air.
              "Ada belasan dokumen perizinan yang harus dibawa di atas kapal saat melaut. Dengan UU Cipta
              Kerja disederhanakan dan pengurusannya semua cukup di KKP," ujar Zaini.

              Berikan Kepastian Berusaha
              Wakil Ketua UmuMKamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta
              Kamdani menilai UU Ciptaker dapat memberikan kepastian berusaha kepada investor. Sebab,
              selama  ini,  salah  satu  permasalahan  yang  menghambat  investasi  masuk  adalah  aturan
              pemerintah pusat dan daerah yang tumpang tindih.
              Pemerintah,  kata dia, telah  berupaya  menyelesaikan  tumpang  tindih  aturan  terkait perizinan
              investasi ini dengan membuat sistem pengajuan perizinan satu pintu secara elektronik melalui
              online single submission (OSS). Namun, hal ini kurang efektif.



                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107