Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 101

"UU  Cipta  Kerja  menyelesaikan  obesitas  daripada  regulasi  yang  ujung-ujungnya  adalah
              mengurangi jumlah rente atau pungutan liar, sehingga undang-undang ini didoron untuk kepada
              anti korupsi," kata Airlangga dalam paparan saat menjadi keynote speaker pada acara Kagama
              Inkubasi Bisnis XV dengan tema "Pemulihan Ekonomi Indonesia di Masa Pendemi" secara virtual,
              Minggu (11/10).

              Dia menjelaskan,UU Ciptaker diharapkan bisa menjadi solusi pen-ciptaan lapangan kerja baru.
              Menurut dia, terdapat sekitar 7 juta pencari kerja dan sekitar 3,5 juta kerja terdampak pandemi
              Covid-19 yang terpaksa di PHK atau dirumahkan.

              "Bahkan  perkiraan  ini  dapat  lebih  tinggi  dengan  mengacu  prograMKartu  pra  kerja  dimana
              pendaftarnya mencapai 33 juta," jelasnya.

              Menurut dia, setiap tahunnya ada kurang lebih 3 juta anak muda ke pasar kerja. "Kebutuhan
              atas penciptaan lapangan kerja baru untuk rakyat kita sangat mendesak. Sebanyak 82% pekerja
              kita memiliki tingkat pendidikan menengah ke bawah, dimana 39% pendidikannya SD, sehingga
              perlu mendorong penciptaan lapangan kerja baru, khususnya sektor padat karya, sedangkan
              yang SMA ke atas itu bisa masuk digitalisasi," katanya.

              UU  Ciptaker  juga  memberikan  kemudahan  pembukaan  usaha  baru,  mendorong  masyatakat
              untuk membuka usaha sendiri, khususnya UMK, dengan lebih mudah.
              Selain itu, UU Ciptaker mendorong akselerasi jumlah UMK Saat ini jumlah UMKM ada 64,19 juta.
              Dari jumlah itu, lebih dari 75%-nya di sektor informal, dan diharapkan dengan UU Ciptaker dapat
              bertransformasi dari sektor informal menjadi formal.

              "UU  Ciptaker  juga  mendorong  pemerintah  untuk  mendukung  upaya  pemberantasan  korupsi,
              dengan  penyederhanaan  dan  memotong  model  perizinan  yang  berbelit-belit  sehingga  pungli
              atau pungutan liar dapat dihilangkan," kata Airlangga.

              Sebelumnya,  Presiden  Joko  Widodo  (Jokowi)  menjelaskan,  keberadaan  UU  Ciptaker  akan
              memudahkan  masyarakat,  khususnya  usaha  mikro  kecil  (UMK)  untuk membuka  usaha  baru.
              Regulasi yang tumpang tindih dan prosedur yang rumit dipangkas. Perizinan usaha untuk UMK
              tidak diperlukan lagi, hanya pendaftaran saja.

              "Sangat  simpel.  Pembentukan  PT  atau  perseroan  terbatas  juga  dipermudah,  tidak  ada  lagi
              pembatasan modal minimum," katanya.

              Dia  menyebutkan,  pembentukan  koperasi  juga  dipermudah,  dengan  hanya  sembilan  orang
              sudah  dapat  mendirikan  koperasi.  "Kita  harapkan  akan  semakin  banyak  koperasi-koperasi di
              Tanah Air," kata Presiden saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa
              Barat, Jumat (9/10).

              Selain itu, usaha mikro kecil yang bergerak di sektor makanan dan minuman, sertifikasi halalnya
              dibiayai  pemerintah  alias  gratis.  Izin  kapal  nelayan  penangkap  ikan  misalnya,  hanya
              mendaftarkan ke unit kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.

              "Sebelumnya,  nelayan  harus  mengajukan  izin  ke  Kementerian  Kelautan  dan  Perikanan,
              Kementerian  Perhubungan,  dan  instansi-instansi  yang  lain,  sekarang  ini  cukup  dari  unit  di
              Kementerian KKP saja," kata Presiden.

              Presiden  melanjutkan,  UU  Cipta  Kerja  juga  akan  mendukung  upaya  pencegahan  dan
              pemberantasan  korupsi.  Ini  jelas  karena  dengan  menyederhanakan,  memotong,  dan
              mengintegrasikan ke dalam sistem perizinan secara elektronik, maka pungutan liar (pungli) dapat
              dihilangkan.


                                                           100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106