Page 212 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 212

Dan sebanyak 87 persen dari total penduduk bekerja memiliki tingkat pendidikan setingkat SMA
              ke bawah, dimana 39 persen berpendidikan sekolah dasar, sehingga perlu mendorong lapangan
              pekerjaan baru, khususnya di sektor padat karya.

              Jadi  Undang-Undang  Cipta  Kerja  bertujuan  untuk  menyediakan  lapangan  kerja  sebanyak-
              banyaknya bagi cara pecari kerja serta para pengangguran.

              Kedua, dengan undang-undang Cipta Kerja akan memudahkan masyarakat khususnya Usaha
              Mikro Kecil untuk membuka usaha baru.

              Regulasi yang tumpang tindih dan prosedur yang rumit dipangkas, perizinan usaha untuk Usaha
              Mikro Kecil (UMK) tidak diperlukan lagi, hanya pendaftaran saja. Sangat simpel.

              Pembentukan PT atau Perseroan Terbatas juga dipermudah tidak ada lagi pembatasan modal
              minimum.
              Pembentukan koperasi juga dipermudah, jumlahnya hanya 9 orang saja, koperasi sudah bisa
              dibentuk.

              Kita harapkan akan semakin banyak koperasi-koperasi di tanah air.

              UMK  Usaha  Mikro  Kecil  yang  bergerak  di  sektor  makanan  dan  minuman  sertifikasi  halalnya
              dibiayai pemerintah. Artinya gratis.
              Ijin kapal nelayan penangkap ikan misalnya, hanya ke unit kerja kementerian KKP saja. Kalau
              sebelumnya harus mengajukan ke Kementerian KKP, Kementerian Perhubungan, dan instansi-
              instansi yang lain, sekarang ini cukup dari unit di Kementerian KKP saja.

              Ketiga, Undang-Undang Cipta Kerja ini akan mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan
              korupsi.

              Ini jelas karena dengan menyederhanakan, dengan memotong, dengan mengintegrasikan ke
              dalam sistem secara elektronik, maka pungutan liar (Pungli) dapat dihilangkan.

              Namun,  saya  melihat  adanya  unjuk  rasa  penolakan  Undang-Undang  Cipta  kerja  yang  pada
              dasarnya  dilatarbelakangi  oleh  disinformasi  mengenai  subtansi  dari  Undang-Undang  ini  dan
              hoaks di media sosial.

              Saya ambil contoh, ada informasi yang menyebut tentang penghapusan UMP (Upah Minimum
              Provinsi, UMK (Upah Minimum Kota/ Kabupaten), UMSP (Upah Minimum Sektoral Provinsi). Hal
              ini tidak benar, karena faktanya Upah Minimum Regional (UMR) tetap ada.

              Ada  juga  yang  menyebut  Upah  Minimum  dihitung  per  jam.  Ini  juga  tidak  benar.  Tidak  ada
              perubahan  dengan  sistem  yang  sekarang.  Upah  bisa  dihitung  berdasarkan  waktu  dan
              berdasarkan hasil.
              Kemudian adanya kabar yang menyebutkan semua cuti, cuti sakit, cuti kawinan, cuti khitanan,
              cuti  baptis,  cuti  kematian,  cuti  melahirkan,  dihapuskan  dan  tidak  ada  kompensasinya.  Saya
              tegaskan juga ini tidak benar, hak cuti, tetap ada dan dijamin.

              Kemudian apakah perusahaan bisa mem-PHK kapan pun secara sepihak, ini juga tidak benar.
              Yang benar perusahaan tidak bisa mem-PHK secara sepihak.

              Kemudian juga pertanyaan mengenai benarkah jaminan sosial dan kesejahteraan lainnya hilang,
              yang benar jaminan sosial tetap ada.




                                                           211
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217