Page 489 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 489

Ida Fauziyah membeberkan rencana Presiden Jokowi selanjutnya setelah UU Cipta Kerja secara
              resmi disahkan oleh DPR.
              Dari penuturan Ida, dirinya ditugaskan oleh Presiden Jokowi untuk merumuskan paling banyak
              lima Peraturan Pemerintah (PP) yang menjadi regulasi turunan dari UU Cipta Kerja.

              Pemerintah, kata Ida, membuka diri bagi serikat buruh selama proses perumusan PP.

              Pihaknya mengundang sejumlah serikat buruh yang selama ini melakukan demo untuk menolak
              pasal-pasal yang ada di UU Omnibus Law Cipta Kerja.
              "UU Cipta Kerja ini memerintahkan untuk ada pengaturan lebih detailnya dalam PP, direncanakan
              minimal  tiga  PP,  maksimal  lima  PP  yang  disiapkan,"  kata  Ida,  seperti  yang  diberitakan
              Kompas.com  .

              Menurutnya,  berbagai  PP  yang  akan  mengatur  klaster  ketenagakerjaan  di  UU  Cipta  Kerja
              tersebut, rencananya akan diselesaikan pada akhir Oktober 2020 ini.

              "Arahan  Bapak  Presiden  dalam  akhir  Oktober  ini  seluruh  peraturan  pemerintah  itu  akan kita
              selesaikan," tegas Ida.

              Pembuatan  PP  klaster  ketenagakerjaan  itu  akan  melibatkan  seluruh  pemangku  kepentingan
              ketenagakerjaan,  termasuk  serikat  buruh/pekerja  dan  dunia  usaha  yang  diwakilkan  Kamar
              Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

              141 Orang Diamankan saat Demo Tolak UU Cipta Kerja di Karawang, 74 di Antaranya Masih
              Remaja  Legislator Golkar: Pembahasan Klaster Ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja Dibahas
              Lebih Intensif  Ida meminta bantuan untuk menyampaikan hasil sosialisasi itu kepada serikat
              pekerja dan dunia usaha.

              Menurut Ida, saat ini banyak simpang siur isu dan distorsi informasi tentang UU Cipta Kerja,
              terutama klaster ketenagakerjaan.
              Keinginan Presiden Jokowi di UU Cipta Kerja  UU Cipta Kerja mewujudkan keinginan Presiden
              Jokowi untuk menerbitkan ombibus law yang dapat merevisi banyak undang-undang sekaligus.

              Dilihat  ke  belakang,  keinginan  Jokowi  tersebut  sudah  ia  sampaikan  sejak  dilantik  bersama
              Wapres Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019 silam.

              Melalui  pidatonya,  Presiden  Jokowi  menyoroti  tumpang  tindih  pada  berbagai  regulasi  yang
              menghambat investasi serta pertumbuhan lapangan pekerjaan.

              Maka dari itu, Presiden Jokowi menyampaikan niatnya untuk mengajak DPR menyusun omnibus
              law, sebuah undang-undang yang bisa merevisi banyak UU.

              "Puluhan  undang-undang  yang  menghambat  penciptaan  lapangan  kerja  langsung  direvisi
              sekaligus," kata Jokowi, yang Tribunnews kutip dari  Kompas.com  .

              Peserta Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja Disebut Dapat Ajakan Demo Dengan Imbalan Uang
              UU Cipta Kerja Dinilai Berpotensi Memperbudak Bangsa Sendiri  Tidak lama setelah pidato itu,
              Jokowi  langsung  memerintahkan  jajarannya  untuk  membuat  draf  omnibus  law  Rancangan
              Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja.

              Saat  penyusunan  draf  masih  berjalan  di  tingkat  pemerintah,  Jokowi  bahkan  sudah
              menyampaikan harapannya ke DPR agar bisa merampungkan pembahasan RUU ini dalam 100
              hari.


                                                           488
   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493   494