Page 515 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 515

Ringkasan

              Demo anarkis atas penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) diduga kuat
              karena massa termakan informasi bohong alias hoaks yang masif.  Wakil Ketua Komisi lX DPR
              RI, Emanuel Melkiades Laka Lena menjelaskan, bahwa sebelum disahkan, pembahasan undang-
              undang tersebut melibatkan semua pihak terkait.

              Begitu juga dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima dan berdiskusi dengan
              pimpinan serikat pekerja dan serikat buruh sebanyak tiga kali dan bersama Menko Polhukkam
              Mahfud MD sebanyak dua kali.  Maka dari itu ditekankannya, DPR RI dalam pembahasan UU
              Cipta Kerja bersama pemerintah sudah berupaya maksimal membuka ruang publik yang seluas-
              luasnya, khususnya dalam klaster ketenagakerjaan.



              DEMO ANARKIS KARENA HOAKS, DPR AJAK DIALOG

              Demo anarkis atas penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) diduga kuat
              karena massa termakan informasi bohong alias hoaks yang masif.

              Wakil  Ketua  Komisi  lX  DPR  RI,  Emanuel  Melkiades  Laka  Lena  menjelaskan,  bahwa  sebelum
              disahkan, pembahasan undang-undang tersebut melibatkan semua pihak terkait.

              "Menanggapi masifnya sebaran hoaks tentang UU Cipta Kerja yang sebabkan demo berbagai
              kelompok, perlu kami sampaikan hal hal sebagai berikut. DPR RI dan pemerintah libatkan para
              pihak dalam UU Cipta Kerja," tegasnya dalam keterangan pers yang diterima rri.co.id, Jumat
              (9/10/2020).

              Politisi Partai Golkar ini menekankan, dari proses pembahasan selama 9 bulan secara bersama-
              sama itu, rapat paripurna DPR RI pun menyepakati untuk diundangkan pada pada 5 Oktober
              lalu.

              "Khusus  klaster  tenaga  kerja  proses  pembahasan  berlangsung  lebih  intensif  dengan  para
              pimpinan Serikat pekerja dan Serikat buruh," tegasnya.

              Lebih lanjut kata pria yang akrab disapa Melki ini, sejauh data yang ada, Presiden Joko Widodo
              (Jokowi) juga sudah dua kali menerima dan membahas aspirasi perwakilan pimpinan serikat
              pekerja dan serikat buruh.

              Begitu juga dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima dan berdiskusi dengan
              pimpinan serikat pekerja dan serikat buruh sebanyak tiga kali dan bersama Menko Polhukkam
              Mahfud MD sebanyak dua kali.

              "Menaker Ida Fauziah melanjutkan menerima pimpinan Serikat buruh dan Serikat pekerja untuk
              membahas berbagai aspirasi kalangan buruh minus Said Iqbal dan Andi Gani, karena walk out.
              Kami cermati sekitar 14 kali pertemuan pertama, Said Iqbal dan Andi Gani - walk out dan tidak
              mengikuti  pertemuan-pertemuan  selanjutnya  tetapi  pimpinan  lainnya  terus  lanjutkan
              pembahasan dengan pemerintah," bebernya.

              Bukan hanya itu, tambahnya, pimpinan DPR RI, Badan Legislasi (Baleg) dan Komisi lX DPR RI
              secara formal dan informal pun sejak awal pembahasan menerima pimpinan serikat buruh dan
              serikat pekerja.

              "Ide  dan  aspirasi  ditampung  dan  dibahas  di  baleg  bersama  pemerintah  dan  pengusaha,"
              imbuhnya.



                                                           514
   510   511   512   513   514   515   516   517   518   519   520