Page 591 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 591

negative - Said Iqbal (None) Dan sama sekali tidak dipakai. Padahal tujuh fraksi itu sudah menulis
              (DLM)
              neutral - Said Iqbal (None) Sikap-sikap seperti itu dan perubahan-perubahan DLM yang tidak
              sesuai  harapan  buruhlah  yang  membuat  buruh  mengambil  sikap  untuk  melakukan  mogok
              nasional.

              positive  -  Supratman  Andi  Agntas  (Ketua  Baleg)  Itu  kan  keputusan  Bamus  [untuk
              memaripurnakan RUU Ciptaker], bagi badan legislasi tugasnya sudah selesai. Dan kami sudah
              menyuratkan kepada pimpinan untuk diparipurnakan dalam waktu dekat

              neutral - Supratman Andi Agntas (Ketua Baleg) Pada prinsipnya hampir sebagian besar itu kita
              akomodasi, kecuali yang satu, hanya terkait jumlah pesangon

              negative - Supratman Andi Agntas (Ketua Baleg) Para pekerja tidak perlu membayarnya (premi),
              tapi itu ditanggung oleh t pemerintah

              negative - Supratman Andi Agntas (Ketua Baleg) Kita sudah berikan perlindungan berupa adanya
              jaminan kompensasi kalau kemudian mereka itu terkena pemutusan hubungan kerja. Dulunya
              enggak ada katanya. . Palu di tangan Azis Syamsudin sudah terlanjur diketuk. UU Cipta Kerja
              kini sudah masuk dalam lembaran negara. Serikat buruh merasa, pemerintah dan DPR sudah
              keterlaluan dengan segala manuver dalam pengesahan beleid ini. Said Iqbal sudah mewanti-
              wanti, buruh akan berunjuk rasa dan mogok kerja nasional. . Mogok kerja tentu menjadi momok
              bagi  kalangan  pengusaha.  Produksi  berhenti,  kerugian  di  depan  mata.  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia (Apindo) pun angkat bicara. Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Apindo, mengatakan
              RUU Ciptaker sebenarnya hasil kolaborasi yang baik lintas sektoral. Bahkan, menurut . Sinta,
              pembahasan pasal per pasal sudah cukup detail dan teliti

              negative - Supratman Andi Agntas (Ketua Baleg) Kita sudah berikan perlindungan berupa adanya
              jaminan kompensasi kalau kemudian mereka itu terkena pemutusan hubungan kerja. Dulunya
              enggak ada katanya. . Palu di tangan Azis Syamsudin sudah terlanjur diketuk. UU Cipta Kerja
              kini sudah masuk dalam lembaran negara. Serikat buruh merasa, pemerintah dan DPR sudah
              keterlaluan dengan segala manuver dalam pengesahan beleid ini. Said Iqbal sudah mewanti-
              wanti, buruh akan berunjuk rasa dan mogok kerja nasional. . Mogok kerja tentu menjadi momok
              bagi  kalangan  pengusaha.  Produksi  berhenti,  kerugian  di  depan  mata.  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia (Apindo) pun angkat bicara. Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Apindo, mengatakan
              RUU Ciptaker sebenarnya hasil kolaborasi yang baik lintas sektoral. Bahkan, menurut . Sinta,
              pembahasan pasal per pasal sudah cukup detail dan teliti. Jadi kami sepakat dengan pemerintah
              dan DPR yang memutuskan yang terbaik, agar Undang-Undang Cipta Kerja bermanfaat untuk
              kita semua

              neutral - Supratman Andi Agntas (Ketua Baleg) kata Ida kepada Ryan Puspa Bangsa dari Gatra
              pada Senin, 5 Oktober lalu. . Ida menjelaskan, pembahasan klaster ketenagakerjaan sebenarnya
              dilakukan  pemerintah dalam  forum  tripartit.  Artinya,  tiap  perwakilan  yang  berkepentingan  di
              dalamnya turut serta dalam forum tersebut

              negative - Supratman Andi Agntas (Ketua Baleg) ia menjelaskan. . Alaka, Ida kecewa jika buruh
              tetap ngotot untuk melangsungkan demo mogok kerja nasional. Karena, aspirasi buruh sudah
              diakomodasi pemerintah dan menjadi bagian dalam pembahasan ini

              negative - Supratman Andi Agntas (Ketua Baleg) ia menjelaskan. . Alaka, Ida kecewa jika buruh
              tetap ngotot untuk melangsungkan demo mogok kerja nasional. Karena, aspirasi buruh sudah
              diakomodasi  pemerintah  dan  menjadi  bagian  dalam  pembahasan  ini.  Ketika  aspirasi  telah
              diakomodasi maka sesungguhnya kehilangan relevansi melakukan aksi, apalagi dalam kondisi
              pandemi seperti ini di mana kita harus menekan penyebaran Covid-19

                                                           590
   586   587   588   589   590   591   592   593   594   595   596