Page 653 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 653

pembahasan  yakni  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  pimpinan  Said  Iqbal  dan
              Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea.


              DIBONGKAR SEMUANYA OLEH ORANG KADIN, KETAHUAN: SERIKAT BURUH IKUT
              BAHAS OMNIBUS LAW

              Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani mengungkapkan
              bahwa setidaknya ada enam konfederasi besar di bidang perburuhan yang ikut terlibat untuk
              membahas  RUU  Cipta  Kerja  (    Omnibus  Law    Ciptaker)  yang  akhirnya disahkan  DPR,  Senin
              (5/10).

              "Seingat saya ada enam konfederasi besar yang ikut membahas bersama kami pasal per pasal
              dari  pagi  sampai  malam.  Itu  di  bulan  Juli,"  katanya,  seperti  dikutip,  Detikcom,  Jumat
              (9/10/2020).

              Lanjutnya, ia juga mengakui ada dua konfederasi besar yang mundur di tengah pembahasan
              yakni Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal dan Konfederasi Serikat
              Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea.

              Diketahui, kedua petinggi tersebut sudah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum RUU
              Omnibus Law Cipta Kerja disahkan DPR pada Senin 5 Oktober.

              Dalam pernyataan resmi Kadin, para pengusaha meyakini UU Ciptaker akan membawa angin
              segar bagi dunia usaha lantaran memang sudah ditunggu-tunggu para pengusaha sejak lama.

              Ia pun memberikan apresiasi kepada pemerintah dan DPR yang telah menyepakati pengesahan
              RUU Cipta Kerja untuk menjadi UU.

              "UU tersebut mampu menjawab dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang menghambat
              peningkatan investasi dan membuka lapangan kerja, melalui penyederhanaan sistem birokrasi
              dan perizinan," ungkap dia dalam keterangan resmi, Senin (5/10).

              "Juga kemudahan bagi pelaku usaha terutama UMKM, ekosistem investasi yang kondusif, hingga
              tercipta lapangan kerja yang semakin besar untuk menjawab kebutuhan angkatan kerja yang
              terus bertambah," katanya.
              Lanjutnya, ia mengklaim dengan banyaknya investasi, maka lapangan perkerjaan akan semakin
              terbuka dan meluas.

              Terlebih, dampak pandemi Covid-19, ekonomi ikut terdampak, termasuk penyediaan lapangan
              kerja.  "Penciptaan  lapangan  kerja  harus  dilakukan,  yakni  dengan  mendorong  peningkatan
              investasi sebesar 6,6-7% untuk membangun usaha baru atau mengembangkan usaha eksisting,
              yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan konsumsi di kisaran 5,4-5,6%," ujarnya.

              Menurutnya, ketika UU Cipta Kerja diterapkan maka akan meningkatkan daya saing Indonesia
              dan mendorong investasi masuk sehingga akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi
              masyarakat  yang  akhirnya  akan  mempercepat  pemulihan  perekonomian  nasional,  apalagi  di
              masa pandemi ini.

              "Kejadian pandemi Covid-19 memberikan dampak kontraksi perekonomian dan dunia usaha yang
              sangat  signifikan,  RUU  Cipta  Kerja  menjadi  penting  dan  diperlukan  untuk  mendukung
              pertumbuhan ekonomi melalui program pemulihan dan transformasi ekonomi," katanya lagi..




                                                           652
   648   649   650   651   652   653   654   655   656   657   658