Page 649 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 649

Sebelum disetujui RUU Ciptaker menjadi UU, seluruh fraksi telah menyampaikan pandangannya,
              yaitu  enam  fraksi  menyatakan  setuju,  Fraksi  PAN  memberikan  catatan,  serta  Fraksi  Partai
              Demokrat dan Fraksi PKS yang menyatakan menolak persetujuan RUU Ciptaker menjadi UU .

              Selain itu, dikeluarkannya tujuh UU dari draf yang diparipurnakan, yaitu UU Nomor 40 Tahun
              1999 tentang Pers; UU No. 20/2003 tentang Pendidikan Nasional; UU No. 14/2005 tentang Guru
              dan Dosen; UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi; UU No. 20/2013 tentang Pendidikan
              Kedokteran; UU No. 4/2019 tentang Kebidanan; dan UU No. 20/2014 tentang Standardisasi dan
              Penilaian Kesesuaian.

              Jika mengacu pada draf terakhir, sebenarnya apa yang menjadi keberatan pekerja/buruh telah
              diakomodasi oleh pembuat undang-undang. Namun, untuk lebih pastinya, sebaiknya menunggu
              setelah diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, baru menentukan langkah
              berikutnya.

              Karena belum ada kepastian, seyogianya semua pihak menahan diri. Kalaupun konten-nya sesuai
              dengan draf terakhir, masih ada opsi lain, yakni perpu.

              Jika Presiden berencana menerbitkan perpu untuk mencabut atau mengubah sejumlah pasal
              dalam UU Ciptaker, alangkah baiknya membentuk tim yang bertugas mengakomodasi keinginan
              semua  pemangku  kepentingan  yang  terkait  dengan  ketentuan  di  dalam  undang-undang
              tersebut.

              Jangan sampai hal-hal yang belum jelas menjadi acuan untuk bertindak, apalagi sampai merusak
              fasilitas umum dan mobil dinas serta menyebabkan kedua belah pihak (pedemo dan aparat)
              luka-luka, seperti aksi massa di sejumlah kota di Tanah Air pada hari Kamis (8/10).

              Di lain pihak, aksi massa juga berpotensi terjadi kerumunan yang menimbulkan klaster (  cluster
              ) baru penularan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).








































                                                           648
   644   645   646   647   648   649   650   651   652   653   654