Page 278 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 278

"Contohnya adalah yang mereka memiliki keahlian yang sangat spesifik, yang memang kita tidak
              ada. Seandainya mesin itu rusak misalnya, maka dia akan membutuhkan waktu. Seandainya
              tidak ada orang yang segera memperbaiki. Ini lah satu relaksasi. Setiap pemberi kerja wajib
              memiliki yang namanya rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA). Dan pemberi kerja
              perseorangan dilarang memperkerjakan TKA," jelasnya.

              Aturan selanjutnya yang menguntungkan buruh dan pekerja, lanjut Anwar, adalah perjanjian
              kerja  waktu  tertentu  (PKWT).  PKWT  menurut  Anwar  memberikan  perlindungan  untuk
              kelangsungan bekerja beserta haknya sampai pekerjaan selesai. Di akhir PKWT, pekerja juga
              mendapat kompensasi yang sebelumnya tidak ada dalam Undang-undang.

              Selain  itu,  terkait  outsourching  atau  alih  daya  juga  diatur  dengan  sedemikian  ketat.  Apabila
              terjadi setiap pengalihan temaga kerja, maka masa kerjanya harus dihitung, dan perlindungan
              hak-hak pekerja harus dipersyaratkan dalam perjanjian kerja.

              "Ini yang sebelumnya tidak ada. Artinya kalau satu perusahaan mempekerjakan orang, biasanya
              mulai dari 0 lagi, di sini tidak. Mereka yang namanya pengusaha alih daya dia harus mengakui
              catatan-catatan  pekerjaan  yang  sudah  dilakukan  pekerja  sebelumnya.  Dan  ini  akan
              diperhitungkan sebagai komponen tentunya besaran gaji," tutupnya.


              Editor : Edy PramanaReporter : Romys Binekasri.



















































                                                           277
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283