Page 309 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 309

Sanksi Keterlambatan PesangonDalam ketentuan Pasal 156 ayat 1 UU Omnibus Law Cipta Kerja
              diatur  bila  terjadi  pemutusan  hubungan  kerja,  pengusaha  wajib  membayar  uang  pesangon
              dan/atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima.

              Satu tahun dan paling lama empat tahun dan/atau denda paling sedikit Rp100 juta dan paling
              banyak  Rp400  juta.  Ancaman  sanksi  tertuang  di  Pasal  185  ayat  1  di  UU  Ciptaker.  Sanksi
              dijatuhkan karena tidak membayar pesangon masuk kategori tindak pidana.

              Gugatan  ke  Pengadilan  Hubungan  IndustrialJika  dalam  pembayaran  kompensasi  terdapat
              kekurangan bayar atau tak sesuai ketentuan, pekerja dapat melakukan gugatan ke pengadilan
              Perselisihan  Hubungan  Industrial.  Pengamat  Ketenagakerjaan  sekaligus  Guru  Besar  Hukum
              Perburuhan Universitas Indonesia (UI) Aloysius Uwiyono mengatakan pelanggaran terhadap hak
              pesangon yang muncul dalam PHK, masuk dalam kualifikasi perselisihan PHK.

              Ia  menuturkan  lantaran  pengusaha  tak  membayar  hak  pesangon  yang  timbul  akibat  PHK,
              permasalahan  itu  bukan  kategori  perbuatan  melawan  hukum  sebagaimana  dimaksud  dalam
              Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, melainkan perselisihan hubungan industrial
              sehingga penyelesaiannya masuk ke dalam kewenangan PHI.

              Namun, kata Aloy, jangan kaget jika penyelesaian perkara pesangon ini membutuhkan waktu 1-
              2  tahun,  mulai  dari  pelaporan  pekerja  ke  Kementerian  Ketenagakerjaan,  lalu  ke  pengadilan
              perburuhan, hingga ke Mahkamah Agung (MA).

              "Karena tak ada paksaan dalam PHI, dia bisa sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
              Kalau pun sampai putusan MA, dia masih harus lakukan Aanmaning ke Pengadilan negeri untuk
              memaksa perusahaan menjalankan putusan," tandasnya.












































                                                           308
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314