Page 308 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 308

Ketenagakerjaan.  Pasalnya,  tak  sedikit  di  antara  mereka  yang  masih  awam  dan  belum
              memahami hak-haknya terkait pesangon.
              Padahal, pengetahuan ini penting sebagai landasan pekerja dalam menuntut pesangon kepada
              perusahaan, baik jika terjadi pemutusan kerja maupun jika karyawan hendak mengundurkan diri
              dari  sebuah  perusahaan.  Jika  Anda  seorang  buruh  atau  pekerja  hal-hal  ini  perlu  diketahui
              sebelum menuntut pesangon.

              Perbedaan Karyawan PHK dan Mengundurkan DiriSeperti telah disebutkan sebelumnya, secara
              umum,  ketentuan  terkait  besaran  pesangon  terbagi  menjadi  dua  yakni  pesangon  karyawan
              terkena PHK maupun karyawan mengundurkan diri (resign).

              Pengamat Ketenagakerjaan Timboel Siregar menyampaikan karyawan dapat terkena PHK jika
              terjadi kondisi yang tertera dalam Pasal 61 UU Ketenagakerjaan antara lain, pekerja meninggal
              dunia,  jangka  waktu  kontrak  kerja  telah  berakhir,  dan  adanya  putusan  pengadilan  atau
              penetapan  lembaga  penyelesaian  perselisihan  hubungan  industrial  yang  telah  mempunyai
              kekuatan hukum tetap.

              Selain  itu,  PHK  juga  dapat  terjadi  dengan  adanya  keadaan  atau  kejadian  tertentu  yang
              melanggar perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Kondisi ini
              dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.
              Sementara, karyawanresignadalah berakhirnya hubungan kerja atas kemauan atau keinginan
              karyawan. Dalam Pasal 162 ayat (3) UU Ketenagakerjaan disebutkan pengunduran diri harus
              memenuhi syarat.

              Pertama, mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis selambat-lambatnya 30 hari
              sebelum tanggal mulai pengunduran diri.

              Kedua, tidak terikat dalam ikatan dinas.

              Ketigatetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal berlakunya pengunduran diri.

              Hak Pesangon Karyawan Kena PHKDalam UU Ketenagakerjaan, aturan pesangon bagi karyawan
              yang terkena PHK diatur dalam Pasal 156 ayat (1) yang berbunyi:"Dalam hal terjadi pemutusan
              hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan
              masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima."Sementara itu, besaran uang
              pesangon  bagi  karyawan  terkena  PHK  diatur  dalam  pasal  156  ayat  (2).  sementara  uang
              penghargaan masa kerja diatur lebih lanjut pada pasal 156 ayat (3).

              Terkait  dengan  uang  penggantian  hak,  ketentuannya  diatur  dalam  Pasal  156  ayat  (4)  yang
              menjelaskan bahwa uang penggantian yang dimaksud terdiri dari hak cuti yang belum diambil
              oleh  karyawan,  ongkos  pulang  bagi  karyawan  ke  tempat  ia  pernah  diterima  kerja,  dan
              penggantian uang perumahan dan perawatan.

              Namun, dalam UU Ciptaker, penggantian uang perumahan dan perawatan dihapus. Sehingga,
              uang penggantian hak ini hanya bisa diperoleh jika terdapat dalam perjanjian kerja.

              Hak Pesangon Karyawan ResignKaryawan yang mengajukanresigntak akan mendapatkan uang
              pesangon maupun uang penghargaan masa kerja melainkan uang penggantian hak dan uang
              pisah. Hal ini diatur secara lengkap dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan pasal 162 ayat (1)
              dan (2).
              Sedangkan besaran uang penggantian hak diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Pasal
              156 ayat (4).



                                                           307
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313