Page 346 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 346

Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan  pasal  tersebut  mengamanatkan  bahwa
              pemerintah  pusat  mempunyai  tugas  dan  tanggung  jawab  menyediakan  dan  memfasilitasi
              pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) melalui pelatihan vokasi yang anggarannya
              berasal dari fungsi pendidikan. Namun dalam praktiknya, belum ada kejelasan, baik dari tingkat
              pusat sampai ke provinsi, kabupaten/kota.

              "Hal ini harus menjadi prioritas pemikiran kita bersama, agar dapat memberi kejelasan kepada
              pemerintah daerah dan juga memberi kepastian berusaha kepada stakeholder kita, khususnya
              kepada P3MI," ucap Ida Fauziyah dalam pernyataan resmi yang diterima pada Jumat (16/10).

              Persoalan lain yang sedang dihadapi yaitu, interkoneksi sistem. Sampai saat ini, interkoneksi
              sistem masih menjadi persoalan karena terlalu banyaknya sistem yang ada dalam birokrasi. Ida
              menginginkan semua sistem yang terlibat dalam proses penempatan PMI berpusat pada Sistem
              Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker) yang sudah dibuat di Kemnaker.

              Menurutnya,  sisnaker  yang  telah  dibuat  dan  masih  terus  dikembangkan  ini  pada  hakikatnya
              merupakan ekosistem dalam rangkaian layanan ketenagakerjaan. Mulai dari layanan antar kerja,
              informasi pasar kerja, penyuluhan bimbingan jabatan, perantaraan kerja, pelatihan, sertifikasi,
              hingga wajib lapor ketenagakerjaan.

              "Hal ini penting agar kita mempunyai big data yang real time. Karena data yang valid berdampak
              pada keputusan yang benar," tutur Ida.

              Selain kedua persoalan di atas, ia juga menyinggung sulitnya klaim di BPJS Ketenagakerjaan,
              pembebasan biaya penempatan PMI, dan pemberdayaan PMI dan keluarga.

              Tiga RPPDalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
              (BP2MI)  Benny  Rhamdani  mengatakan  ada  tiga  Rancangan  Peraturan  Pemerintah  sebagai
              amanat UU No. 18/2017 yang masih belum diselesaikan. Padahal, kata Benny, tiga RPP itu sangat
              dibutuhkan pada waktu sekarang ini.
              Ketiga  RPP  tersebut  tentang  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia;  Penempatan  dan
              Pelindungan Awak Kapal Niaga Migran dan Awak Kapal Perikanan Migran; serta tentang tugas
              dan wewenang atase ketenagakerjaan.

              "Pesan Presiden sangat jelas dan tegas, jangan pernah ada lagi PMI kita yang dianiaya di luar
              negeri, Jangan sampai PMI kita dibebani dengan berbagai biaya dan hutang yang pada akhirnya
              memupus  mimpi  mereka  untuk  sejahtera,  membajak  harapan  mereka  untuk  menjadikan
              keluarga lebih sejahtera," tutur Benny.

              Editor :Gora Kunjana(gora_kunjana@investor.co.id).






















                                                           345
   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351