Page 382 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 382

"Diharapkan  proses  hulu  dan  hilir  adalah  suatu  mata  rantai  yang  tidak  terpisah,  karena  itu
              pendekatannya harus komprehensif," ujar Tegap, Kamis (16/102020).
              Ketujuh unsur tersebut yaitu perlindungan hukum bagi PMI di negara penempatan, tata kelola
              perekrutan  calon  PMI  yang  dilaksanakan  mulai  dari  pemerintah  desa,  perlindungan  ekonomi
              calon PMI, PMI, dan purna PMI beserta Keluarganya, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
              serta sertifikasi kompetensi PMI.

              Selain  itu  pula,  kata  dia,  penting  diperhatikan  unsur  layanan  terpadu  satu  atap  (LTSA)
              penempatan dan perlindungan PMI, tata kelola Penempatan dan Perlindungan PMI oleh P3MI,
              dan tata kelola kepulangan PMI setelah selesai masa kontrak serta yang bermasalah di harapkan.

              Khususnya  untuk  Tata  Kelola  Perlindungan  dan  Penempatan  CPMI  ke  Negara  Negara  Timur
              Tengah, menurut Tegap, semangatnya adalah bagaimana program ini berjalan secara terklaster,
              transparan, terukur dan ankutabel.

              Himsataki  mengusulkan  agar  Keputusan  Menteri  Nomor  291/2018  tentang  Pedoman
              Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Kerajaan Arab Saudi
              Melalui Sistem Pengaturan Satu Kanal menyatumkan BAB III Tentang Perusahaan Penempatan
              Pekerja Migran Indonesia dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja Butir A Nomor 1 Huruf
              K yang berbunyi bahwa "Syarat P3MI memiliki surat/bukti keanggotaan dalam asosiasi yang
              ditunjuk sebagai wakil dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia dalam lingkup penempatan
              dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia".

              Menurut Tegap pasal tersebut dapat direvisi dengan lebih mengutamakan persaingan bisnis yang
              sehat antar Asosiasi Bisnis Penempatan Pekerja Migran Indonesia dan P3MI itu sendiri dengan
              isi revisinya adalah sebagai berikut :

              A. Penetapan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia dalam Mengikuti Program SPSK

              1. PersyaratanP3MI yang akan menempatkan Calon Pekerja Migran Indonesia ke Kerajaan Arab
              Saudi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

              a. Melakukan pendaftaran secara daring melalui lalui Siskobp2mi dan mendapatkan rekomendasi
              dari BP2MI;

              b. Memiliki  Surat  Izin Pelaksana  Penempatan Tenaga  Kerja  Indonesia  (SIPPTKI)  yang  masih
              berlaku;
              c. Memilkik Izin Visa Services Platform (Enjaz) secara online di system MOFA Kerajaan Arab Saudi
              di Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia;

              d.  Tidak  pernah  terlibat  dalam  permasalahan  penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  non
              procedural;

              e. Tidak sedang dikenakan sanksi administratif;
              f. Menandatangani pakta integritas;


              g. Memiliki ISO 9001 yang masih berlaku;
              h. Memiliki kantor dan sarana prasarana perkantoran sesuai dengan alamat yang tercantum di
              dalam SIPPTKI;

              i. Memiliki laporan keuangan perusahaan tahun 2017 yang telah di audit oleh akuntan public;




                                                           381
   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387