Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 50

Meski demikian, Hariyadi tidak bisa memastikan apakah pengaturan terkait upah sektoral lewat
              dialog bipatrit tersebut akan dirinci lewat peraturan pemerintah yang merupakan turunan dari
              UU Ciptaker.

              Yang jelas, menurut dia, penetapan upah sektoral tersebut akan disesuaikan dengan keadaan
              supply dan demand sektor usaha masing-masing.  "Kembali lagi sebenarnya masalah supply and
              demand yang selama ini tidak dipikirkan jadi banyak orang yang pikirkan hanya perlindungan.
              Padahal, supply demand faktor penting," ujarnya.

              Seperti  diketahui,  sebelumnya  pengaturan  tentang  upah  minimum  berdasarkan  sektor
              sebelumnya diatur dalam Pasal 89 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              Namun, UU Cipta Kerja melalui Pasal 81 poin 26 menyebutkan penghapusan ketentuan Pasal 89.
              Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim Undang-Undang Omnibus Law
              Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) sejatinya memberi hak bagi pekerja, di mana upah tahun berikutnya
              akan lebih tinggi dari upah tahun sebelumnya.
              Airlangga  mengatakan  ketentuan  ini  berlaku  bagi  pengusaha  ketika  UU  Ciptaker
              diimplementasikan. Oleh karena itu, ia meminta agar substansi dalam UU Ciptaker benar-benar
              dipahami  oleh  pekerja. "Disebutkan  pengusaha dilarang  bayar  upah  lebih  rendah  dari  tahun
              sebelumnya. Setelah UU Cipta Kerja, upahnya tidak boleh lebih rendah daripada sebelumnya,"
              ujarnya di forum dialog virtual yang diselenggarakan oleh BNPB Indonesia, Senin (12/10).

              Selain  itu,  dia  kembali  meluruskan  soal  mekanisme  upah  minimum.  Ia  menekankan  Upah
              Minimum  Provinsi  (UMP)  tidak  dihapus,  namun  UMP  akan  menjadi  indikator  utama  dalam
              penentuan upah. "Upah minimum tetap, baik untuk provinsi, kabupaten, tetapi UM P jadi batas
              minimalnya.  Upah  kabupaten/kota  itu  lebih  tinggi  dari.  UMP  dan  yang  tetapkan  gubernur,"
              ujarnya.

              Airlangga juga menjelaskan soal ketentuan jam kerja. Ia bilang pengusaha nantinya bisa memilih
              berapa lama durasi jam kerja bagi pekerjanya, namun batasnya tetap 40 jam per minggu atau
              tujuh  hari.  "Pengusaha  boleh  pilih  apakah  itu  5  hari  8  jam  atau  7  jam  6  hari,"  ujamya.
              bri/mohar/fba



































                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55