Page 202 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 202

LEGISLATOR PKS UNGKAP BEBERAPA TITIK KELEMAHAN DALAM UU CIPTA KERJA

              Pemerintah menyebut UU Omnibus Law Cipta Kerja sebagai salah satu prioritas transformasi
              utama, termasuk untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi.

              Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS Anis Byarwati memberikan beberapa catatan kritis tentang
              hal ini.

              Terutama mengenai seberapa besar UU Cipta Kerja ini dapat membantu ekonomi Indonesia pulih
              setelah tertekan pandemi Covid-19.
              Menurut Anis, Omnibus Law Cipta Kerja memiliki beberapa titik kelemahan.

              "Pertama, kelemahan itu berawal dari minimnya penjelasan tentang arah RUU Omnibus Law
              Cipta Kerja. Pemerintah menyebut 'perbaikan iklim investasi' namun tidak menerangkan secara
              detail bagaimana RUU ini berjalan memperbaiki roda perekonomian Indonesia," ujar Anis, dalam
              keterangannya, Senin (19/10/2020).

              Kedua, Pemerintah mengganggap UU Omnibus Law Cipta Kerja diperlukan untuk menstimulus
              perekonomian nasional yang terhempas krisis apalagi di tengah pandemi Covid-19.

              Padahal menurut Anis perlambatan ekonomi Indonesia saat ini tidak bisa diselesaikan dengan
              hanya regulasi.
              Karena  permasalahan  ekonomi  Indonesia  terletak  kepada  hal  yang  lebih  mendasar  atau
              fundamental.

              "Diantara permasalahan ekonomi Indonesia yang mendasar adalah produktivitas tenaga kerja
              kita yang masih rendah. Menurut laporan Indeks Kompetisi Global yang dirilis di World Economic
              Forum (WEF) pada tahun lalu, kemampuan pekerja Indonesia berada di peringkat ke 65 dari 141
              negara dengan skor 64," terangnya.

              Peringkat ini, kata Anis, kalah dari negara tetangga seperti Malaysia yang berada di peringkat ke
              30 dengan skor 72.5.


              Walaupun Indonesia sendiri masih unggul dari Thailand dan Vietnam yang berada di peringkat
              73 dan 93. Berdasarkan data ini, Anis menilai UU Cipta Kerja tidak menjawab permasalahan.

              "Sementara UU Cipta Kerja hanya fokus untuk menghasilkan lapangan kerja baru bukan untuk
              meningkatkan produktivitas pekerja," kata dia.

              Alasan  ketiga,  Anis  mengatakan  Omnibus  Law  RUU  Cipta  Kerja  hanya  menyentuh  problem
              ekonomi  struktural  negara  dengan  fokus  utama  untuk  mempermudah  investasi,  dan
              melonggarkan regulasi ketenagakerjaan bukan ke arah ekonomi fundamental.

              Jika pemerintah gagal mengatasi permasalahan fundamental ini, Anis menilai ekonomi Indonesia
              tidak akan bangkit dari stagnasi.

              Keempat, RUU Cipta Kerja dimaksudkan untuk mempermudah investasi.

              "Tetapi dengan meletakkan prioritas pada isu ketenagakerjaan, ini adalah diagnosis yang keliru,"
              tegas Anis.

              Mengutip  data  World  Economic  Forum,  permasalahan  utama  yang  menghambat  investasi  di
              Indonesia adalah korupsi dan ketidakpastian hukum yang melingkupinya.


              Riset WEF menunjukkan terdapat 16 faktor yang menjadi penghalang iklim investasi di Indonesia
              dan korupsi menjadi kendala utama.
                                                           201
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207