Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 21

karena-Indonesia akan memasuki era revolusi industri 4.0 dimana akan banyak perusahaan yang
              mengoperasikan roda industri berbasis teknologi. Namun, di tengah proses penyusunan RUU
              tersebut, terkendala oleh pandemi Covid-19 yang melanda tanah air.

              Akibatnya,  pertumbuhan  ekonomi  merosot  drastis  hingga  minus  dan  gelombang  PHK  justru
              muncul lebih awal mendahului prediksi sebelumnya. Demi membantu para buruh atau pekerja
              yang terkena PHK maupun dirumahkan menghadapi situasi tersebut, menurut dia, pemerintah
              kemudian membuat program bantuan langsung tunai (BLT) subsidi gaji hingga kartu prakerja.

              Dalam situasi krisis saat ini, tidak ada cara lain kecuali mendatangkan investasi untuk kembali
              memulihkan  pertumbuhan  ekonomi  di  tanah  air  yang  nantinya  juga  berimplikasi  pada  aspek
              ketenagakerjaan. Untuk mendatangkan investasi, menurut dia, UU Cipta Kerja  yang sebelumnya
              masih dalam proses harus segera dirampungkan karena UU Ketenagakerjaan Tahun 2013 dinilai
              tidak ramah investor.

              Jika undang undang ketenagakerjaan yang lama tetap dipakai, maka Tadjudin meyakini tidak
              akan ada investor yang masuk datang ke Indonesia. Jika demikiaa, pertumbuhan ekonomi di
              tengah situasi pandemi akan terus minus.

              UU Cipta Kerja bisa dibilang sebagai payung hukum. Dalam penerapannya, masih membutuhkan
              aturan  turunan  mulai  dari  Peraturan  Pemerintah  hingga  Peraturan  Menteri.  Tentu  sangat
              disayangkan jika ada pihak yang tidak memahami substansi UU Cipta Kerja secara menyeluruh.
              Apalagi, penjelasan yang terlanjur beredar di masyarakat justru diwamaihoax dan disinformasi
              yang mampu menyulut emosi masyarakat

              Pada kesempatan berbeda, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, di
              dalam  Omnibus  Law  Undang-undang  Cipta  Kerja,  terdapat  aturan  yang  menegaskan  bahwa
              pemerintah akan memberikan jaminan sosial berupa uang tunai dan peluang kesempatan kerja.

              Oleh sebab itu, Program jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) juga telah ditambahkan pada UU
              Cipta Kerja pada klaster ketenagakerjaan.

              Undang-undang  ini  memberikan  kepastian  bahwa  hak  pesangon  tersebut  diterima  oleh
              pekerja/buruh dengan adanya skema di samping pesangon yang diberikan pengusaha.

              Yang terpenting, ketika buruh di-PHK para buruh akan diarahkan untuk mendapatkan pelatihan
              peningkatan kemampuan kerja sehingga nantinya pekerja tersebut dengan mudah mendapatkan
              pekerjaan baru.

              Kemudian,  dalam  hal  perlindungan  pekerja  atau  buruh  yang  menghadapi  proses  pemutusan
              hubungan kerja, UU Cipta Kerja tetap mengatur mengenai ketentuan persyaratan dan tata cara
              PHK.

              Dalam UU Cipta Kerja juga tetap memberikan ruang bagi serikat pekerja atau serikat buruh
              dalam memperjuangkan kepentingan anggotanya yang sedang mengalami proses PHK.

              Selain  itu,  ida  juga  menegaskan  bahwa  UU  Cipta  Kerja  juga  memperjelas  pengaturan
              pengupahan bagi pekerja atau buruh selama PHK dan masih dalam proses ke tingkat hubungan
              industrial sampai adanya keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

              Hal  tersebut  menurut  Ida  sudah  sesuai  dengan  ketentuan  Mahkamah  Konstitusi  tahun2011.
              Dimana ketika terdapat proses PHK, maka buruh masih mendapatkan upah. Hal ini ditegaskan
              pula dalam undang-undang cipta kerja.






                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26