Page 66 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 66
INDEF : DANA ABADI PENGEMBANGAN SDM MASIH JAUH DARI RENCANA
Pemerintah disarankan agar mengevaluasi sejumlah kebijakan peningkatan sumber daya
manusia yang telah ada jika ingin mewujudkan kehadiran dana abadi atau endowment fund .
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira
menyoroti beragamnya program peningkatan kapasitas yang tak berada di bawah kewenangan
yang sama.
Dia mengemukakan bahwa upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di
Indonesia tersebar di berbagai kementerian, mulai dari manajemen pelaksana (PMO) kartu
prakerja untuk program kartu prakerja, balai latihan kerja (BLK) di bawah yurisdiksi Kementerian
Ketenagakerjaan, dan ada pula program manajemen talenta yang disiapkan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
"Di Indonesia tidak ada pengembangan SDM yang satu atap. Bentuknya partisi-partisi yang
terpisah dan ini memakan anggaran yang tidak sedikit," kata Bhima saat dihubungi, Senin
(19/10/2020).
Dia pun mengatakan bahwa pemerintah perlu membenahi kurikulum pendidikan menengah atas
terlebih dahulu jika ingin menyiapkan endowment fund , terutama kurikulum di sekolah kejuruan
yang dia nilai belum menjawab kebutuhan industri.
"Kurikulum perlu dirombak karena faktanya perusahaan harus menyiapkan biaya pelatihan lagi
untuk lulusan SMK. Seharusnya sejak masa pendidikan para pelajar sudah disiapkan dan industri
dilibatkan," tuturnya.
Bhima pun mengemukakan bahwa skema endowment fund sejatinya telah ada lewat beasiswa
yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Sayangnya, sebagaimana pendidikan lulusan SMK yang belum menjawab kebutuhan industri,
beasiswa yang mengantar ribuan warga Indonesia untuk menempuh pendidikan jenjang
magister dan doktoral itu pun tersandung masalah link and match .
"Lanskap ekonomi kita berubah dan perusahaan di dalam negeri juga kesulitan menyerap
kembali lulusan beasiswa ini. Jadi, sebelum mengejar endowment fund khusus pengembangan
SDM, perlu banyak perubahan," ujarnya.
65