Page 127 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 127

MULAI MINGGU INI MENAKER RANCANG PP TURUNAN UU CIPTA KERJA

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) segera menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah
              (RPP) sebagai aturan turunan atas Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Menteri Ketenagakerjaan
              Ida Fauziyah menyebut, ada 4 RPP yang akan digodok.

              RPP  yang  disusun  meliputi  pengupahan,  Tenaga  Kerja  Asing  (TKA),  Penyelenggaraan
              Ketenagakerjaan, dan RPP tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

              "Kami menyiapkan empat RPP sebagai turunan dari UU Cipta Kerja . Kalau di UU Cipta Kerja itu
              kan kita punya waktu tiga bulan, tapi lebih cepat kan lebih baik," katanya melalui keterangan
              resminya, saat melaksanakan Kick-Off the Tripartite Meeting "Pembahasan Peraturan Pelaksana
              Susbtansi Ketenagakerjaan Undang-Udang Cipta Kerja, Selasa (20/10/2020).

              Untuk  penyusunan  RPP,  Ida  menyatakan  bahwa  pihaknya  sudah  mematangkan  konsep  di
              internal Kemenaker dan sudah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait.

              "Sosialisasi kepada pemda melalui dinas-dinas naker juga sudah dan akan terus kami lakukan.
              Ini penting karena dinas adalah ujung tombak informasi dan layanan warga di daerah," ujarnya.

              Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa metode
              Omnibus Law telah diterapkan di banyak negara secara parsial. Di Indonesia sendiri, metode
              yang diterapkan dalam menyusun UU Cipta Kerja ditujukan untuk menciptakan lapangan kerja.

              Lebih lanjut kata dia, selama ini penciptaan lapangan kerja formal menurun meskipun investasi
              mengalami kenaikan. Ia pun menyatakan, UU Cipta Kerja lahir salah satunya untuk mengatasi
              persoalan tersebut. "Ini adalah salah satu langkah pemerintah, khususnya dari Presiden Jokowi
              yang harus kita apresiasi," ujarnya.











































                                                           126
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132