Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 122

MENAKER GANDENG BURUH & PENGUSAHA GARAP 4 RPP UU CIPTA KERJA

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah,  mengatakan  segera  menyusun  Rancangan  Peraturan
              Pemerintah (RPP). Ini sebagai aturan turunan atas Undang-Undang Cipta Kerja sehingga bisa
              segera dilaksanakan.

              "Kami menyiapkan empat RPP sebagai turunan dari UU Cipta Kerja. Kalau di UU Cipta Kerja itu
              kan kita punya waktu tiga bulan, tapi lebih cepat kan lebih baik," ujarnya dalam keterangan
              tertulis, Selasa (20/10/2020).

              Hal  ini  ia  sampaikan  pada  Kick-Off  the  Tripartite  Meeting  'Pembahasan  Peraturan  Pelaksana
              Substansi  Ketenagakerjaan  Undang-Undang  Cipta  Kerja'.  Ida  menjelaskan  empat  RPP  yang
              dimaksud  ialah  RPP  tentang  Pengupahan,  RPP  tentang  Tenaga  Kerja  Asing,  RPP  tentang
              Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, dan RPP tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

              Terkait  penyusunan  RPP,  Ida  menegaskan  pihaknya  telah  mematangkan  konsep  di  internal
              Kementerian     Ketanagakerjaan     (Kemenaker)     dan     telah    berkoordinasi    dengan
              kementerian/lembaga terkait.

              "Sosialisasi kepada Pemda melalui dinas-dinas naker juga sudah dan akan terus kami lakukan.
              Ini  penting  karena  dinas  adalah  ujung  tombak  informasi  dan  layanan  warga  di  daerah,"
              ungkapnya.

              Dalam  penyusunan  RPP,  pihaknya  juga  telah  memastikan  keterlibatan  stakeholder
              ketenagakerjaan, yakni dari Serikat Pekerja/Buruh dan pengusaha.

              "Minggu ini sudah start. Mudah-mudahan akan bisa selesai lebih cepat dari target," paparnya.

              Lebih  lanjut  ia  menjelaskan,  Kemnaker  mendorong  seluruh  jajaran  pemerintah  agar  bersiap
              mentransformasi diri untuk menjalankan UU Cipta Kerja.

              Hal ini mengingat UU Cipta Kerja mengubah banyak hal dalam penyelenggaraan pemerintahan.
              Ia mengatakan pelayanan kepada masyarakat harus berkarakter 4 Lebih, yaitu lebih cepat, lebih
              murah, lebih aman dan lebih berintegritas.

              "Melalui UU Cipta Kerja ini, saya yakin akan ada perubahan yang signifikan dalam pengelolaan
              ketenagakerjaan," paparnya.
              Sementara itu Ketua Umum APINDO Hariyadi Sukamdani mengatakan metode Omnibus Law
              telah diterapkan di banyak negara secara parsial. Di Indonesia, metode yang diterapkan dalam
              penyusunan UU Cipta Kerja ditujukan untuk menciptakan lapangan kerja.

              Hariyadi menjelaskan selama ini penciptaan lapangan kerja formal menurun meskipun investasi
              mengalami kenaikan sehingga UU Cipta Kerja lahir salah satunya untuk mengatasi persoalan
              tersebut.

              "Ini  adalah  salah  satu  langkah  pemerintah,  khususnya  dari  Presiden  Jokowi  yang  harus  kita
              apresiasi," ujarnya.


              Di  sisi  lain,  Ketua  Umum  KSPSI,  Yorrys  Raweyai  mengapresiasi  langkah  pemerintah  untuk
              membahas aturan turunan UU Cipta Kerja dengan melibatkan stakeholder. Menurutnya, hal ini
              berguna untuk menyamakan persepsi untuk satu tujuan.

              "Dengan proses dinamika yang ada di bangsa ini, mari kita kalau sepakat sebagai stakeholder,
              samakan persepsi, satukan idealisme, komitmen kita, untuk kepentingan bangsa dan negara,"
              pungkasnya.


                                                           121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127