Page 159 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 159

Ringkasan

              Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)  Adi  Mahfudz  mengungkapkan  upah
              minimum 2021 berpotensi turun dari 2020. Hal ini terjadi apabila formula upah minimum tidak
              berubah  seperti  ketentuan  di  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  78  Tahun  2015  tentang
              Pengupahan. Berdasarkan PP 78/2015, formula penentuan kenaikan upah minimum didapat dari
              hasil pertambahan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Formula ini sudah berlaku selama lima
              tahun terakhir dengan besaran yang berbeda sesuai realisasi per tahun.

              Sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  menyatakan  upah  minimum  2021
              kemungkinan  akan  mengikuti  ketentuan  PP  78/2015  karena  belum  ada  formula  baru  sesuai
              rencana penerapan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker). Ida mengatakan
              sebenarnya menurut aturan, formula UMP 2021 seharusnya tidak lagi mengikuti PP 78/2015.
              Sebab, ada perubahan penetapan komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) per lima tahun.


              UPAH MINIMUM 2021 BERPOTENSI TURUN DARI TAHUN INI

              Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)  Adi  Mahfudz  mengungkapkan  upah
              minimum 2021 berpotensi turun dari 2020. Hal ini terjadi apabila formula upah minimum tidak
              berubah  seperti  ketentuan  di  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  78  Tahun  2015  tentang
              Pengupahan.

              Berdasarkan  PP  78/2015,  formula  penentuan  kenaikan  upah  minimum  didapat  dari  hasil
              pertambahan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Formula ini sudah berlaku selama lima tahun
              terakhir dengan besaran yang berbeda sesuai realisasi per tahun.

              "Apakah ada kemungkinan upah minimum itu turun? Ada, jika inflasi dan pertumbuhan ekonomi
              negatif, dan September kemarin dirilis BPS juga sudah negatif 0,05 persen (deflasi). Jika tetap
              pakai formula PP 78/2015 itu otomatis akan minus," ujar Adi kepada CNNIndonesia.com , Selasa
              (20/10).

              Kendati begitu, Adi bilang keputusan akhir mengenai penetapan kenaikan upah minimum tahun
              depan  ada  di  tangan  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah.  Saat  ini,  Depenas  sudah
              memberikan beberapa rekomendasi kepada Ida terkait penetapan upah minimum 2021.

              Pertama , upah minimum 2021 bagi sektor industri yang terdampak tekanan ekonomi akibat
              pandemi virus corona atau covid-19 agar sebisa mungkin sama dengan upah minimum 2020.
              "Itu rekomendasi dari unsur pengusaha," imbuhnya.

              Kedua , upah minimum 2021 bagi sektor industri yang tidak terdampak pandemi covid-19 agar
              sepenuhnya diserahkan pada keputusan bipartit antara pengusaha dan pekerja. Hal ini, kata Adi,
              sejatinya sejalan dengan ketentuan yang ada di PP 78/2015.

              "Walaupun acuannya inflasi dan pertumbuhan ekonomi, tapi ada kalimat terakhir, itu disesuaikan
              dengan kemampuan perusahaan," tuturnya.

              Menurut  Adi,  wewenang  penentuan  upah  minimum  berdasarkan  kesepakatan  bipartit  bisa
              dilakukan karena internal perusahaan yang paling mengetahui kondisi riil di lapangan. Dari dua
              rekomendasi ini, Adi mengatakan sebenarnya opsi dengan kans terbesar untuk disepakati adalah
              penetapan upah minimum 2021 sama dengan 2020.
              "Tapi  Dewan  Pengupahan  nasional  itu  hanya  sebatas  merekomendasikan  juga,  kebijakan
              sepenuhnya ada di tangan Ibu Menaker," ucapnya.



                                                           158
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164