Page 196 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 196

maupun  Kemenag,"  kata  Ida  di  Jakarta,  Selasa  (13/10)  Sementara  itu,  pihaknya  mencatat
              realisasi  bantuan  pemerintah  berupa  subsidi  gaji/upah  telah  disalurkan  kepada  11.950.300
              pekerja per 12 Oktober lalu. Atau setara 97,37 persen dari total penerima tahap I sampai tahap
              V.

              "Hingga tanggal 12 Oktober 2020, subsidi gaji/upah telah tersalurkan kepada 11,9 juta pekerja.
              Kita  terus  mendorong  agar  pihak  perbankan  dapat  mempercepat  proses  penyalurannya,"
              terangnya.

              Menaker Ida menambahkan, untuk tahap V, Kementeriannya telah menerima 578.230 data calon
              penerima dari BPJS Ketenagakerjaan pada 29 September 2020. Namun pada 30 September 2020
              yang merupakan tenggat akhir pengumpulan data calon penerima subsidi gaji/upah, pihaknya
              kembali menerima tambahan data sebanyak 40.358.

              Akan tetapi, dikarenakan jumlahnya yang tidak begitu signifikan, untuk memudahkan pelaporan
              ke publik, tambahan data tersebut merupakan bagian dari tahap V. Sehingga secara total pada
              tahap V terdapat 618.588 data calon penerima subsidi gaji/upah.

              "Bantuan pemerintah ini merupakan salah satu program pemulihan ekonomi nasional. Program
              ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19," paparnya.

              Berdasarkan  data  Kemnaker  per  tanggal  12  Oktober  2020,  subsidi  gaji/upah  tahap  I  telah
              tersalurkan kepada 2.485.687 penerima (99,43 persen); tahap II sebanyak 2.981.533 penerima
              (99,38  persen);  tahap  III  sebanyak  3.476.361  penerima  (99,32  persen);  tahap  IV  sebanyak
              2.579.703 penerima (97,20 persen); dan tahap V sebanyak 427.016 penerima (69,03 persen).

              Subsidi gaji/upah disalurkan melalui 2 termin pembayaran. Setelah pembayaran termin I selesai
              disalurkan untuk 5 tahap, Kemnaker akan melakukan evaluasi sebelum pembayaran termin II
              mulai disalurkan.

              "Kami  targetkan  termin  II  mulai  disalurkan  pada  akhir  Oktober  2020  atau  paling  lambat
              penyalurannya akan dimulai awal November nanti," jelasnya.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, menargetkan subsidi gaji atau upah dapat
              mendorong konsumsi rumah tangga hingga 0,4 - 0,7 persen.

              "Secara makro, estimasi yang kami lakukan sementara ini menunjukkan, subsidi gaji/upah dapat
              mendorong konsumsi rumah tangga sebesar 0,4 - 0,7 persen," kata Ida dalam konferensi Pers
              Laporan Perkembangan Bantuan Subsidi gaji/Upah secara virtual, Kamis (1/10/2020).

              Bantuan subsidi gaji adalah salah satu upaya bersama dalam mendukung Pemulihan Ekonomi
              Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19. Hal yang dapat meringankan kehidupan rumah tangga
              para pekerja di Indonesia, terutama mereka yang tengah kesusahan akibat pandemi Covid -19.
              "Sehingga meningkatnya konsumsi rumah tangga, diharapkan dapat mengungkit pertumbuhan
              ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Ida.

              "Oleh  karenanya,  kami  berharap  Bantuan  Pemerintah  Berupa  Subsidi  upah/gaji  hendaknya
              digunakan untuk membeli kebutuhan primer misalnya sembako atau produk buatan dalam negeri
              dan UMKM kita," ujarnya.

              Adapun  Kementerian  Ketenagakerjaan  telah  menerima  12,4  juta  nomor  rekening  dari  BPJS
              Ketenagakerjaan. Secara keseluruhan telah disalurkan bantuan kepada 10,7 juta penerima atau
              92,48 persen hingga 30 September 2020 pukul 17.09 WIB.

              Sementara yang masih dalam proses pengiriman dari perbankan penyalur sebanyak 745.669
              nomor rekening.
                                                           195
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201