Page 193 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 193

KEMNAKER: TRANSFORMASI BLK DILAKUKAN SECARA TERSTRUKTUR DAN MASIF

              JAKARTA, - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah melakukan program transformasi
              Balai Latihan Kerja (BLK). Transformasi BLK dilakukan secara terstruktur dan masif dari segi
              kelembagaan, persepsi, substansi pelatihan, serta sarana dan fasilitas.

              "Transformasi BLK ini agar memberikan dampak yang signifikan bagi ketenagakerjaan nasional,"
              ucap  Dirjen  Binalattas  Kemnaker,  Budi  Hartawan  dalam  pernyataan  resmi  yang  diterima  di
              Jakarta, Selasa (20/10).

              Budi Hartawan mengatakan, transformasi BLK dari segi kelembagaan meliputi setiap provinsi
              minimal satu Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP); penyiapan kompetensi instruktur; dan tenaga
              pelatihan  pemerintah  dan  swasta  pada  Lembaga  Pelatihan  Kerja,  khususnya  dalam
              pengembangan kurikulum dan metode pelatihan berbasis online; dan integrasi proses pelatihan
              dan penempatan.

              "Sementara  dari  segi  persepsi,  Kemnaker  akan  memperkuat  sinergi  industri  UMKM;  peluang
              program pemagangan luar negeri ke negara selain Jepang; dan kampanye pelatihan vokasi dan
              BLK yang masif," kata Budi.

              Segi substansi pelatihan meliputi pengembangan dan penerapan teknologi digital dalam layanan
              bidang pelatihan kerja dan sertifikasi; implementasi pelatihan teknisi di balai besar selain Serang;
              fokus pelatihan pada sektor prioritas (Manufaktur, Pariwisata dan Pertanian); dan penerapan
              fungsi  peningkatan  produktivitas  di  BLK  UPTP  dan  UPTD;  "Aspek  pelatihan  juga  mencakup
              penyiapan  peserta  pemagangan  LN  dapat  dioptimalkan  di  BLK;  menyiapkan  Program  BLK
              Komunitas menjadi Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan; dan fokus pelatihan lima Balai Besar
              Pelatihan Kerja ke arah peningkatan tenaga kerja professional," ucap Budi.

              Sementara dari segi sarana dan fasilitas fokus pada pemberdayaan dan implementasi 3R BLK,
              yakni  Reorientasi,  Revitalisasi,  Rebranding  Salah  satu  perubahan  paling  substansial  dari
              transformasi BLK adalah integrasi bisnis proses penempatan dan pelatihan. Sebab, pengantar
              kerja/petugas antar kerja akan melakukan konseling karir terlebih dahulu untuk menentukan
              apakah tenaga kerja dapat langsung bekerja/wirausaha, atau memerlukan intervensi pelatihan,
              sertifikasi dan/atau pelatihan wirausaha dan modal usaha.

              "Setelah lulus pelatihan pun terus dipantau melalui mekanisme survei kebekerjaan yang telah
              dilaksanakan di pelatihan yang menggunakan anggaran APBN," tutur Budi.

              Ia mengatakan, saat ini sudah terdapat 16 provinsi yang memiliki BLK UPTP. Artinya, masih ada
              18 Provinsi yang belum memiliki BLK UPTP, yaitu Riau; Jambi; Bengkulu; Sumatera Selatan;
              Lampung;  DKI  Jakarta;  DIY;  Bali;  NTT;  Kalimantan  Barat;  Kalimantan  Tengah;  Kalimantan
              Selatan; Kalimantan Utara; Gorontalo; Sulawesi Utara; Sulawesi Tengah; Sulawesi Barat; dan
              Papua.

              Menurutnya,  keuntungan  bagi  daerah  dalam  pengembangan  BLK  UPTP  baru  antara  lain,
              pembangunan  dan  operasional  pelatihan  ditanggung  oleh  pemerintah  pusat;  percepatan
              pembangunan SDM yang berkualitas dan berkelanjutan di provinsi serta meningkatkan kualitas
              SDM di provinsi tersebut. "Sehingga mendorong percepatan peningkatan investasi dan ekonomi
              di provinsi tersebut," ucapnya.

              Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).






                                                           192
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198