Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 198

LANGGAR ATURAN PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN, DUA PERUSAHAAN PENYALUR
              DISKORS KEMNAKER
              Dua Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) berinisial PT BM dan PT ASR
              diberikan sanksi administratif berupa skorsing oleh Kementerian Ketenagakerjaan .

              Dirjen  Pembinaan Penempatan  Tenaga  Kerja dan  Perluasan  Kesempatan  Kerja  (Binapenta  &
              PKK)  Kemnaker,  Suhartono  mengatakan  kedua  perusahaan  tersebut  terbukti  melakukan
              pelanggaran dalam proses penempatan pekerja migran.

              "PT BM diberikan sanksi karena terbukti melakukan pelanggaran dengan menempatkan 83 PMI
              tak sesuai jabatan dan jenis pelanggaran sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja," kata
              Suhartono dalam keterangannya, Selasa (20/10/2020).

              PT BM disinyalir tidak memenuhi hak-hak PMI yang seharusnya diterima. Sedangkan PT ASR
              dijatuhkan sanksi atas pelanggaran yang sama terhadap 16 PMI.

              "Sanksi skorsing diberikan sebagai salah satu upaya Kemnaker untuk meningkatkan pelindungan
              PMI dan melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap P3MI," katanya.

              Dirjen di Kemnaker itu menyebut sanksi kepada dua perusahaan ini berdasarkan Permenaker
              Nomor  7  Tahun  2020  tentang  Tata  Cara  Pengenaan  Saksi  Administratif  Dalam  Pelaksanaan
              Penempatan dan Pelindungan PMI dan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja
              Migran Indonesia.
              Pihaknya  akan  berkoordinasi  dengan  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI),
              Imigrasi,  dan  Dinas  yang  bertanggung  jawab  di  bidang  Ketenagakerjaan  provinsi,
              kabupaten/kota, serta stakeholder terkait agar sanksi berjalan efektif.

              "Kemnaker akan menindak tegas terhadap setiap pelanggaran, dan akan menindaklanjuti setiap
              bentuk pelanggaran pidana ketenagakerjaan melalui kordinasi dengan kepolisian," ujarnya.

              Kemnaker  telah  melakukan  skorsing  atau  pembekuan  terhadap  505  P3MI  dan  pencabutan
              kepada 252 P3MI sejak tahun 2012 sampai Maret 2020, Suhartono mengatakan kebanyakan
              pelanggaran  adalah  penempatan  ke  Hong  Kong  tanpa  mendaftarkan  PMI  di  Sistem
              Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN).

              Perusahaan bandel tersebut juga merekrut calon PMI tanpa Surat Izin Perekrutan (SIP), dan
              tidak memberikan pelindungan sesuai perjanjian penempatan.

              "Tiga masalah yang mendominasi yakni tidak menambah bilyet deposito sebesar Rp1,5 miliar
              sesuai dengan Permenaker Nomor 10 Tahun 2019, terlambat mengajukan perpanjangan, dan
              merekrut serta menempatkan secara unprosedural, " kata Suhartono .




















                                                           197
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203