Page 202 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 202

BURUH DI SURABAYA MINTA UMK NAIK, PENGUSAHA INGIN TETAP

              Upah  Minimum  Kota  (UMK)  Surabaya  2021  menjadi  perdebatan  di  kalangan  buruh  dan
              pengusaha. Kalangan pekerja meminta UMK tahun depan naik. Sedangkan pengusaha menolak
              naik karena pertumbuhan ekonomi terdampak pandemi.

              Sekretaris DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Surabaya M. Solikin menilai UMK 2021
              harus naik. Salah satu pertimbangannya, daftar komponen kebutuhan hidup layak (KHL) juga
              bertambah dari 60 item menjadi 64 item. Itu tertuang dalam regulasi terbaru Peraturan Menteri
              Tenaga  Kerja  (Permenaker)  Nomor  18/2020  tentang  Perubahan  atas  Permenaker  Nomor
              21/2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak (KHL). ''Harapan kami, ya UMK naik tahun depan,''
              kata Solikin kepada Jawa Pos kemarin (19/10).

              Menurut  dia,  dalam  kondisi  saat  ini,  kalangan  buruh  menjadi  pihak  yang  paling  terdampak.
              Namun, ketika ditanya lebih jauh terkait persentase kenaikan UMK, dia menolak menjawab. Dia
              menyatakan, pihaknya masih menunggu hasil rapat pleno Dewan Pengupahan Kota Surabaya
              terkait hasil survei KHL. ''Belum bisa diprediksi. Sebetulnya, kami punya hitungan sendiri, tapi
              tunggu hasil dewan pengupahan,'' ujarnya.

              Secara terpisah, pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
              menolak keras tuntutan kenaikan UMK 2021. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo
              Jatim Tri Andi Suprihartono menyampaikan, sikap pihaknya sejalan dengan Dewan Pimpinan
              Nasional (DPN) Apindo. ''Bahwa tidak ada kenaikan UMK (tahun 2021, Red),'' papar Tri Andi.

              Kalkulasi  itu,  jelas  dia,  sesuai  dengan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  78/2015  tentang
              Pengupahan. Yaitu, upah minimum tahun berjalan atau saat ini dikalikan tingkat inflasi nasional
              tahun  berjalan  dihitung  dari  September  tahun  lalu  sampai  September  tahun  berjalan.  Serta
              tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun berjalan. Disampaikan, pertumbuhan
              ekonomi -5,32% dan inflasi +-1% year on year (yoy).

              Terkait permintaan buruh agar sebaiknya menunggu KHL, Tri Andi menyampaikan survei KHL
              tidak relevan dalam menentukan besaran nilai UMK. ''Silakan dipahami PP 78/2015 dulu. Dari
              sini sudah jelas,'' tegas Tri Andi.

              Seperti diketahui, UMK Surabaya 2020 mencapai Rp 4.200.479,19. Jumlah itu merupakan yang
              tertinggi di Jawa Timur.

              Kepala Seksi (Kasi) Syarat Kerja dan Jamsostek Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya
              Dian Asmarani menyampaikan, dewan pengupahan segera melalukan rapat pleno akhir Oktober
              ini.  Sejauh  ini,  pihaknya  sudah  tuntas  melakukan  survei  KHL  yang  meliputi  64  item.  Survei
              tersebut dilakukan di tiga pasar. Yakni, Pasar Wonokromo, Pasar Soponyono di Rungkut, dan
              Pasar Manukan di Kecamatan Tandes.

              Dewan pengupahan akan mengambil harga rata-rata dari semua item tersebut. Nah, nilai harga
              per  item  itulah  yang  akan  disampaikan  dewan  pengupahan  kepada  wali  kota  Surabaya.
              Selanjutnya, daftar harga KHL tersebut diteruskan kepada gubernur Jatim untuk disampaikan ke
              Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).


              Editor : Dhimas Ginanjar Reporter : mar/c6/git .









                                                           201
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207