Page 225 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 225

termasuk serikat pekerja/buruh serta pengusaha. Namun, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja
              Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan bahwa pihaknya tidak akan terlibat dalam pembahasan
              aturan turunan UU Cipta Kerja.



              BAKAL LAHIR RATUSAN PP DARI "RAHIM" UU CIPTA KERJA

              Bakal lahir ratusan peraturan pemerintah (PP) dari "rahim" Undang-Undang Cipta Kerja yang
              memuat 11 klaster setelah diundangkan.
              Seperti  diketahui,  dalam  undang-undang  tersebut  terdapat  11  klaster  yang  secara  umum
              bertujuan untuk melakukan reformasi secara struktural dan mempercepat transformasi ekonomi.

              Adapun  klaster  tersebut  meliputi  urusan  penyederhanaan  perizinan;  urusan  persyaratan
              investasi;  urusan  ketenagakerjaan;  urusan  pengadaan  lahan;  urusan  kemudahan  berusaha;
              urusan dukungan riset dan inovasi.

              Berikutnya, urusan administrasi pemerintahan; urusan pengenaan sanksi; urusan kemudahan,
              pemberdayaan, dan perlindungan UMKM; urusan investasi dan proyek pemerintah; dan urusan
              kawasan ekonomi.

              Aturan turunan berupa PP dan peraturan presiden (perpres) akan diselesaikan paling lambat 3
              bulan  setelah  diundangkan,  demikian  kata  Presiden  RI  Joko  Widodo  dalam  keterangan  pers
              terkait dengan UU Cipta Kerja dari Istana Kepresidenan RI, Bogor, Jumat (9/10).

              "Saya  perlu  tegaskan  pula  bahwa  UU  Cipta  Kerja  ini  memerlukan  banyak  sekali  peraturan
              pemerintah (PP) dan peraturan presiden (perpres). Jadi, setelah ini akan muncul PP dan perpres
              yang akan kita selesaikan paling lambat 3 bulan setelah diundangkan," kata Jokowi.

              Untuk mengetahui seberapa banyak PP dalam UU Cipta Kerja, tinggal tekan Ctrl + F di papan
              tuts ( keyboard ), kemudian ketik "peraturan pemerintah" pada draf RUU Cipta Kerja, tercatat
              ada 458 frasa "peraturan pemerintah".

              Pemerintah  berkeyakinan  melalui  UU  Cipta  Kerja  ini  jutaan  pekerja  dapat  memperbaiki
              kehidupannya sekaligus penghidupan bagi keluarga mereka.

              Presiden menyebutkan setiap tahun ada sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru anak muda
              yang  masuk  ke  pasar  kerja  sehingga  kebutuhan  atas  lapangan  kerja  baru  sangat-sangat
              mendesak, apalagi di tengah pandemi terdapat kurang lebih 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta
              pekerja terdampak COVID-19.

              Disebutkan  pula  bahwa  sebanyak  87  persen  dari  total  penduduk  bekerja  memiliki  tingkat
              pendidikan setingkat SMA ke bawah, sebanyak 39 persen di antaranya berpendidikan sekolah
              dasar sehingga perlu mendorong penciptaan lapangan kerja baru, khususnya di sektor padat
              karya.
              "Jadi,  Undang-Undang  Cipta  Kerja  bertujuan  untuk  menyediakan  lapangan  kerja  sebanyak-
              banyaknya bagi para pencari kerja serta para pengangguran," kata Presiden.

              Lebih  lanjut  Presiden  Jokowi  mengatakan,  "Kita  pemerintah  membuka  dan  mengundang
              masukan-masukan dari masyarakat, dan masih terbuka usulan-usulan dan masukan-masukan
              dari  daerah-daerah."  PP  selaras  UU  Namun,  yang  perlu  diperhatikan  oleh  Pemerintah  dan
              pemangku kepentingan terkait dengan 11 klaster adalah peraturan pemerintah harus selaras
              dengan UU Cipta Kerja.



                                                           224
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230