Page 163 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 163

Sutrisno mengatakan, pembentukan UU sektoral perlu disesuaikan dengan melihat kebutuhan
              dari sektor tersebut. Kebutuhan itu bisa saja berupa revisi UU dan/atau pembentukan UU baru
              yang memuat aturan yang belum ada di UU saat ini.

              "Tergantung kebutuhan dari masing-masing sektor karena masih ada sektor yang memerlukan
              kebutuhannya yang tidak bisa dilakukan di   omnibus law  ," kata Sutrisno ketika dihubungi,
              Selasa (29/9).

              Lebih  lanjut,  Sutrisno  mengatakan,  reformasi  birokrasi  yang  perlu  dilakukan  pemerintah
              seyogyanya menitikberatkan pada hasil, kualitas pelayanan dan adanya pemberian penghargaan
              bagi instansi yang berkinerja baik.

              Misalnya, di tengah pandemi covid-19 saat ini, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
              harus meningkatkan upayanya dalam penanganan dan menekan angka penyebaran covid-19.
              Kemudian, adanya pemberian penghargaan bagi instansi atau pemerintah daerah yang berhasil
              menangani covid-19 dan mempertahankan wilayahnya menjadi zona hijau.
              Sementara itu, Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR, Guspardi Gaus mengatakan, pembentukan
              UU sektoral seharusnya tidak banyak dilakukan setelah nantinya Omnibus Law RUU Cipta Kerja
              diundangkan. Guspardi mengatakan, filosofi pembentukan omnibus law ini adalah kemudahan
              perizinan berusaha dan berinvestasi seperti yang dinyatakan oleh Presiden Jokowi.

              Presiden juga menyebut, adanya omnibus law untuk mengatasi masalah birokrasi nasional yang
              terbilang  berbelit-belit,  lamanya  waktu  pengurusan  dan  banyak  aturan  yang  saling  tumpang
              tindih dan/atau tidak bersinergi.

              Oleh karena itu, muncul gagasan pemerintah untuk membuat omnibus law yang merupakan
              kumpulan peraturan dari berbagai lintas sektoral.

              "Kalau  begitu  filosofinya  tentu  tidak  diperlukan  lagi  UU  sektoral  karena  sudah  diatur  dalam
              omnibus law ini, kecuali ada sesuatu yang belum diatur dalam omnibus law," ujar Guspardi ketika
              dihubungi, Selasa (29/9).

              Politisi  PAN  ini  mengatakan,  pembentukan  UU  sektoral  dapat  dilakukan  apabila  belum  ada
              pengaturan dalam omnibus law. Hal ini harus menjadi catatan bagi setiap kementerian/lembaga
              agar UU sektoral yang akan diusulkan tidak berbenturan atau bertentangan dengan Omnibus
              Law Cipta Kerja dan UU yang telah ada. Lebih lanjut, Guspardi meminta pemerintah menyiapkan
              aturan turunan omnibus law cipta kerja. Aturan turunan itu juga harus menjelaskan apa yang
              tercantum dalam omnibus law tanpa mengebiri UU yang telah ada. "Harapannya bagaimana PP
              yang dibuat itu jangan keluar dari spirit omnibus law itu sendiri," ujar dia.























                                                           162
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168