Page 161 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 161

BALEG BAHAS RUU CIPTAKER DI HOTEL, FORMAPPI: ALASANNYA LUCU

              JAKARTA  -  Peneliti  Forum  Masyarakat  Peduli  Parlemen  Indonesia  (Formappi),  Lucius  Karus
              mengkritik keras Badan Legislasi (Baleg) DPR yang melanjutkan pembahasan RUU Cipta Kerja
              pada Sabtu dan Minggu di hotel. Menurutnya, hal tersebut merupakan upaya untuk mematikan
              akses publik terhadap pembahasannya.

              "Saya kira pilihan rapat di hotel bukan karena alasan yang nampak lucu, yaitu mati lampu itu.
              Yang terjadi sesungguhnya, DPR sudah matikan akses publik dalam proses pembahasan RUU
              Cipta Kerja," ujar Lucius kepada  Republika.co.id  , Selasa (29/9).

              Baleg dinilainya berusaha menutup aspirasi penolakan terhadap RUU Cipta Kerja. Khususnya,
              klaster  ketenagakerjaan  yang  menuai  reaksi  negatif  dari  kelompok  buruh.  Meskipun  DPR
              mengeklaim RUU sapu jagat itu dibahas terbuka.

              "Seolah-olah sengaja tak mau menerima masukan dari publik. Pandemi seolah-olah berkah bagi
              mulusnya nafsu elite untuk mengesahkan cepat RUU Cipta Kerja ini," katanya.

              Alasan pemadaman listrik di Kompleks Parlemen juga dinilainya tak masuk akal. Sebab lembaga
              sebesar  DPR  harusnya  memiliki  fasilitas  pembangkit  listrik,  seperti  generator  untuk
              mengantisipasi kejadian seperti itu.

              Pembahasan RUU Cipta Kerja di hotel juga disebutnya sebagai upaya penyerapan anggaran yang
              maksimal. Termasuk memeroleh kenyamanan maksimal saat pembahasannya di luar Kompleks
              Parlemen.

              "Sesungguhnya  DPR  sedang  mencari  ketenangan,  mencari  tempat  menghindar  yang  paling
              aman agar misi mereka menuntaskan RUU cipta Kerja bisa segera diwujudkan," ujar Lucius.

              DPR juga dinilai 'sok' rajin membahas sebuah RUU di luar hari kerjanya dalam fungsi legislatif.
              Pembahasan RUU Cipta Kerja pada Sabtu dan Ahad hanyalah upaya agar RUU ini dapat segera
              disahkan pada Oktober mendatang.

              "Kegesitan dan totalitas yang terlihat muncul pada pembahasan RUU omnibus law tidak muncul
              secara konsisten pada pekerjaan lain DPR yang juga mendesak. Jadi lucu kan kalau mereka kita
              anggap rajin karena menggunakan waktu akhir pekan untuk terus bekerja? Ini namanya rajin
              bersyarat," ujar Lucius.

              Sebelumnya,  Wakil  Ketua  DPR  Azis  Syamsuddin  menjelaskan  alasan  Panitia  Kerja  (Panja)
              Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) di hotel. Azis mengatakan, alasan DPR
              menggelar rapat di hotel lantaran listrik di gedung DPR tengah bermasalah.

              Azis mengatakan, pembahasan RUU di luar Kompleks Parlemen adalah sesuatu hal yang biasa.
              Azis mengatakan, rapat tersebut juga berjalan normal sesuai mekanisme. Dirinya juga menjawab
              isu yang menyebut RUU Ciptaker bakal disahkan 8 Oktober 2020. Sampai saat ini ia mengaku
              belum menerima surat dari Baleg terkait hal itu.

              "Itu lihat sikon, tergantung baleg. Kalau kirim surat untuk diagendakan dalam rapat paripurna,
              ya ajukan surat tapi sore ini belum ada surat masuk dari baleg," tuturnya..










                                                           160
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166