Page 240 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 240

negative - Elen Setiadi (Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi)
              Basis upah minimum di provinsi dan bisa ditetapkan pada tingkat kabupaten/kota dengan syarat
              tertentu. Upah UMKM tersendiri dan tidak bisa diatur di dalam upah yang untuk di atas UMKM



              Ringkasan

              Pemerintah dan Badan Legislatif DPR terus mengebut pembahasan RUU omnibus law  Cipta
              Kerja    .  Beberapa  yang  dibahas  berasal  dari  beberapa  poin  yang  ada  di  dalam  UU
              Ketenagakerjaan no 33 tahun 2013 yang rencananya akan diubah.



              ATURAN BARU PESANGON DAN UPAH MINIMUM DI RUU CIPTA KERJA

              Jakarta  -  Pemerintah dan Badan Legislatif DPR terus mengebut pembahasan RUU omnibus law
              Cipta  Kerja    .  Beberapa  yang  dibahas  berasal  dari  beberapa  poin  yang  ada  di  dalam  UU
              Ketenagakerjaan no 33 tahun 2013 yang rencananya akan diubah.

              Salah  satunya  soal  pesangon,  Staf  Ahli  Bidang  Regulasi,  Penegakan  Hukum,  dan  Ketahanan
              Ekonomi,  Kemenko Perekonomian,  Elen Setiadi  mengatakan selama  ini  pemberian pesangon
              yang diatur maksimal 32 kali upah memberatkan pelaku usaha. Hal ini juga membuat investor
              kurang nyaman untuk berinvestasi.

              "Kami gambarkan pesangon PHK, pemberian sebanyak 32 kali upah memberatkan pelaku usaha
              dan mengurangi minat investor untuk berinvestasi," ujar Elen dalam rapat kerja dengan Badan
              Legislatif Sabtu lalu, dikutip dari Facebook Badan Legislatif DPR, Senin (28/9/2020).

              Elen  mengungkapkan  selama  ini  pun  pembayaran  pesangon  sifatnya  penuh  ketidakpastian.
              Buktinya,  dari  data  Kementerian  Ketenagakerjaan,  kebanyakan  perusahaan  tidak  mematuhi
              aturan pembayaran pesangon sesuai UU 13 tahun 2013.
              "Ini ada pembayaran eksisting yang di-  record  sama Kemnaker, 66% tidak patuh ketentuan
              UU. Lalu, 27% patuh parsial, karyawan menerima pesangon, tapi tidak sesuai haknya. Hanya
              ada 7% yang patuh," papar Elen.

              "Dengan  pengaturan  seperti  ini,  implementasinya  tidak  sama,  maka  kami  anggap  ada
              ketidakpastian dari pesangon ini," lanjutnya.

              Sebagai  gantinya,  Elen  mengatakan  pemerintah  mengusulkan  adanya  Jaminan  Kehilangan
              Pekerjaan (JKP). Program ini diklaim dapat melindungi hak-hak karyawan yang terkena PHK,
              mulai dari benefit bantuan uang tunai, pelatihan, hingga informasi soal pekerjaan.

              "Kami usulkan ada program baru, Jaminan Kehilangan Pekerjaan. Ini mesti dapat dilaksanakan
              dengan  cepat.  Kenapa  perlu?  Program  ini  memberikan  benefit  bagi  mereka  yang  kena  PHK
              dengan 3 manfaat. Cash benefit, semacam gaji atau upah tiap bulan, bisa berapa bulan sesuai
              kesepakatan di sini," papar Elen.


              "Lalu  vocational training  ,  upgrading skill  sesuai pasar tenaga kerja. Lalu  job access placement
              ," lanjutnya.

              Sementara itu, bagi penerima program JKP, Elen mengatakan karyawan akan tetap menerima
              jaminan sosial lainnya. Mulai dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT),
              Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian (JKm), dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).




                                                           239
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244