Page 111 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JUNI 2021
P. 111

Ringkasan

              Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mengajak para pemuda di Kabupaten Majene Provinsi
              Sulawesi Barat untuk mengikuti program pemagangan di Jepang.  Hal itu disampaikan Direktur
              Pelatihan  dan  Pemagangan  Kemenaker  Muhammad  Ali  Hapsah,  pada  sosialisasi  program
              pemagangan ke Jepang yang berlangsung di Kantor Bupati Majene, Sabtu.



              KEMENAKER AJAK GENERASI MUDA MAJENE MAGANG DI JEPANG
              Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mengajak para pemuda di Kabupaten Majene Provinsi
              Sulawesi Barat untuk mengikuti program pemagangan di Jepang. Hal itu disampaikan Direktur
              Pelatihan  dan  Pemagangan  Kemenaker  Muhammad  Ali  Hapsah,  pada  sosialisasi  program
              pemagangan ke Jepang yang berlangsung di Kantor Bupati Majene, Sabtu.
              Sosialisasi program pemagangan ke Jepang yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga kerja dan
              Transmigrasi  Kabupaten  Majene  tersebut  merupakan  hasil  kerja  sama  antara  Kementerian
              Tenaga Kerja dengan International Manpower Development Organization Japan.

              Sosialisasi  ketenagakerjaan  yang  bertujuan  memberikan  informasi  kepada  para  pemangku
              kepentingan terkait peluang magang bagi calon tenaga kerja usia produktif 19-26 tahun yang
              diharapkan dapat menjadi tenaga kerja yang handal dan mampu menciptakan peluang usaha
              saat kembali ke Indonesia itu, diikuti para lurah/kepala desa dan camat se-Kabupaten Majene.
              "Kami mengajak para pemuda di Kabupaten Majene untuk mengikuti program pemagangan di
              Jepang," kata Muhammad Ali Hapsah.

              Ia menyampaikan, terdapat dua tahap untuk program pemagangan di Jepang, yakni persiapan
              daerah  sebelum  diberangkatkan  dan  proses  tes  atau  seleksi  yang  harus  diikuti  setiap  calon
              peserta magang. Ia juga memberikan gambaran seperti apa yang akan didapatkan jika setiap
              pemerintah desa mengirimkan beberapa saja anak mudanya untuk dimagangkan di Jepang. Para
              calon  peserta  magang  kata  dia,  hanya  dibebankan  uang  pembiayaan  dan  akomodasi  saat
              berangkat ke Jakarta.

              "Selebihnya menjadi tanggungan Kemenaker dan pihak Jepang hingga pemberangkatan. Selain
              itu uang saku selama satu bulan berkisar Rp10 juta," ujarnya.

              "Jika peserta magang bekerja selama tiga tahun, maka tunjangan usaha mandiri yang diberikan
              perusahaan di Jepang sebanyak 600 yen atau Rp80 Juta. Jika empat atau sampai lima tahun,
              diganjar 800 yen atau Rp 130 juta. Jadi, tenaga kerja kita bisa pulang dengan sejahtera, mampu
              menggerakkan ekonomi desa dan kabupaten," papar Muhammad Ali Hapsah.

              Sementara, Staf Khusus Kemenaker Caswiyono Rusdi Cakrawangsa menyampaikan, ada tiga hal
              yang harus diantisipasi terkait persoalan ketenagakerjaan di Indonesia. Pertama kata Caswiyono
              Rusdi Cakrawangsa, bonus demografi pada 2030, dimana terjadi ledakan jumlah anak muda usia
              kerja, yakni sekitar 2.9 juta jiwa yang harus terjamin dalam dunia kerja.

              Kedua  lanjutnya,  revolusi  industri  4.0  yang  mengakibatkan  distrupsi  suatu  keadaan  dimana
              pekerjaan manusia yang akan terganti dengan teknologi. "Kemudian yang Ketiga, masa pandemi
              COVID-19 yang berdampak pada 24 juta tenaga kerja di Indonesia seperti PHK, dikurangi jam
              kerjanya hingga dirumahkan," terang Caswiyono Rusdi Cakrawangsa.






                                                           110
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116