Page 114 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JUNI 2021
P. 114
neutral - Ibnu Wahyudi (Pengajar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia)
Tetapi, istilah (Jas Merah) itu eksotis. Bung Karno itu pandai merangkai dan pandai menciptakan
kata. Demikian pula Dwikora, Trikora, dan lainnya
negative - Ibnu Wahyudi (Pengajar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia)
Ini tergantung, pertama, ketepatannya. Kedua, sosialisasinya. Nah, terkait sosialisasi ini, ketika
Bung Karno ngomong, kan, semua orang dengar
neutral - Ibnu Wahyudi (Pengajar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia)
Tetapi, ada beberapa wartawan yang tidak suka dengan akronim karena orang enggak paham-
paham. Tapi (bagaimana) kalau itu suatu kebutuhan? Covid, misalnya, itu, kan, sebenarnya
akronim dari Coronavirus di-sease
negative - Ibnu Wahyudi (Pengajar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia)
Kuncitara itu saya ciptakan Maret 2020, setahun lalu, waktu pandemi muncul. Kita harus terkunci
atau locked, tetapi sementara. 'Sementara'-nya saya potong menjadi tara. (Kuncitara) Itu, kan,
akronim. Kuncitara itu dari kunci sementara
negative - Ibnu Wahyudi (Pengajar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia)
Akronim sulit dibendung karena orang memerlukan komunikasi yang ringkas. Bahkan, dalam
dunia bahasa populer, otw (on the way), btw (by the way) itu, kan, sebenarnya singkatan atau
akronim. Demikian pula mager atau malas gerak. Gabut atau gaji buta. Orang tidak peduli
kepanjangannya apa karena sudah menjadi entitas baru
positive - Ibnu Wahyudi (Pengajar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia)
Padahal, bokin, dalam konteks tahun 70-an, dalam konteks bahasa prokem Ali Topan, itu kan
(artinya) bini atau istri. Bokin adalah sebuah bahasa prokem, bini disisipkan ok jadi bokin. Seperti
sepatu (menjadi) sepokat, rumah (menjadi) rokum. Itu bahasa prokem yang ada unsur ok-nya
Ringkasan
Akronim kian sering digunakan pemerintah untuk menyampaikan pesan atau kebijakan tertentu
kepada publik. Lebih ringkas, dengan harapan mudah diserap publik. Namun, penggunaan
akronim belum tentu bisa efektif. Harus ada sejumlah syarat terpenuhi. Apa saja itu? Wakil
Presiden Ma'ruf Amin dalam beberapa kesempatan mengenalkan istilah santri "Gus Iwan", yakni
santri yang bagus, pintar mengaji, dan usahawan. Akronim ini pun disampaikannya saat
memberikan sambutan pada acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta Peresmian
Balai Latihan Kerja Komunitas Tahun 2020 dan Bank Wakaf Mikro, di Pondok Pesantren
Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/6/2021).
GAYA AKRONIM DALAM PENYAMPAIAN PESAN
Akronim kian sering digunakan pemerintah untuk menyampaikan pesan atau kebijakan tertentu
kepada publik. Lebih ringkas, dengan harapan mudah diserap publik. Namun, penggunaan
akronim belum tentu bisa efektif. Harus ada sejumlah syarat terpenuhi. Apa saja itu?
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam beberapa kesempatan mengenalkan istilah santri "Gus Iwan",
yakni santri yang bagus, pintar mengaji, dan usahawan. Akronim ini pun disampaikannya saat
memberikan sambutan pada acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta Peresmian
Balai Latihan Kerja Komunitas Tahun 2020 dan Bank Wakaf Mikro, di Pondok Pesantren
Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/6/2021).
113