Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 126
Judul Prediksi Tak Ada Kenaikan UMR, Pengusaha Minta Buruh Maklum
Nama Media indopos.co.id
Newstrend Peraturan Upah Minimum
Halaman/URL https://indopos.co.id/read/2020/10/22/259007/prediksi-tak-ada-
kenaikan-umr-pengusaha-minta-buruh-maklum/
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-10-21 17:10:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 10.000.000
News Value Rp 30.000.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Sarman Simanjorang (Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah HIPPI (Himpunan
Pengusaha Pribumi Indonesia) DKI Jakarta) Kuartal IV juga diprediksi minus dengan demikian
pertumbuhan ekonomi tahun 2020 dipastikan minus. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia 2020 terkontraksi minus 2 persen
negative - Sarman Simanjorang (Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah HIPPI (Himpunan
Pengusaha Pribumi Indonesia) DKI Jakarta) Di sisi lain kondisi dunia usaha saat ini juga sangat
tidak memungkin UMP dinaikkan. Beban pengusaha sudah sangat berat, jika UMP dinaikkan akan
sangat memukul pengusaha dan mendorong pengusaha semakin terpuruk
positive - Sarman Simanjorang (Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah HIPPI (Himpunan
Pengusaha Pribumi Indonesia) DKI Jakarta) Tugas kita bersama menciptakan iklim usaha dan
investasi yang kondusif, pro aktif memberikan masukan dalam penyusunan aturan turunan dari
UU Cipta Kerja, sehingga nantinya diharapkan investor akan mengalir deras, lapangan kerja akan
tersedia, devisa kita akan naik, daya beli akan meningkat, pertumbuhan ekonomi 2021 akan
mencapai target dikisaran 4,54 - 5,5 persen
Ringkasan
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) DKI
Jakarta Sarman Simanjorang memperkirakan tidak bakal ada kenaikan UMR (upah minimum
regional) pada 2021.
Perkiraan itu berdasarkan pada data pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang terkontraksi akibat
Pandemi COVID-19. Sarman mengatakan, pada kuartal I kinerja ekonomi nasional turun 2,79
persen, kuartal II terkontraksi minus 5,32 persen, sedangkan pada kuartal III tetap terkontraksi
minus 2,9 sampai 1,1 persen.
125