Page 201 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 201

Ringkasan

              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  akan  kembali  melakukan  aksi  akbar  menolak
              Omnibus  Law  Cipta  Kerja  .  Di  Jakarta  aksi  akan  dipusatkan  di  depan  Gedung  DPR  RI  awal
              November 2020 mendatang "Nasional akan difokuskan dipusatkan di depan Gedung DPR RI.
              Secara daerah di 20 provinsi lebih dari 200 kabupaten kota akan dipusatkan di kantor-kantor
              DPRD provinsi. Aksi besar ini akan meluas," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers
              daring, Rabu (21/10/2020).



              KSPI MINTA DPR LAKUKAN LEGISLATIVE REVIEW RUU CIPTA KERJA

              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  akan  kembali  melakukan  aksi  akbar  menolak
              Omnibus  Law  Cipta  Kerja  .  Di  Jakarta  aksi  akan  dipusatkan  di  depan  Gedung  DPR  RI  awal
              November 2020 mendatang "Nasional akan difokuskan dipusatkan di depan Gedung DPR RI.
              Secara daerah di 20 provinsi lebih dari 200 kabupaten kota akan dipusatkan di kantor-kantor
              DPRD provinsi. Aksi besar ini akan meluas," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers
              daring, Rabu (21/10/2020).

              Selain itu KSPI juga akan mengajukan legislative review pada DPR RI agar membatalkan omnibus
              law.

              Legislative review adalah upaya untuk mengubah suatu undang-undang melalui DPR. DPR dapat
              mengusulkan UU baru atau revisi UU untuk membatalkan RUU Cipta Kerja .

              "Kapan waktunya? Sidang Paripurna pertama setelah dilakukan reses, mungkin diperkirakan awal
              November. Mudah-mudahan DPR tidak kucing-kucingan lagi, maaf kalau ini keliru bahasanya
              kucing-kucingan  lagi.  Nanti  kayak  kemarin  pengesahan  Undang-undang  Cipta  Kerja,  tadinya
              tanggal 8 Oktober 2020 dimajukan menjadi tanggal 5 Oktober 2020 dan terjadilah drama sangat
              memalukan," ujarnya.

              Meski akan melakukan aksi akbar, Said Ikbal memastikan aksi akan berlangsung damai. Aksi ini
              dilakukan secara terukur, terarah dan konstitusional atau fokus pada persoalan UU Cipta Kerja
              dan tidak anarkis ataumerusak fasilitas umum.

              "Kita pastikan ini aksi damai," tandasnya.

              Said  Iqbal  mengatakan,  pihaknya  sudah  mengirimkan  surat  kepada  DPR  untuk  melakukan
              legislatif review.

              "Kita mempersiapkan dan sudah kami kirim surat kepada sembilan Fraksi di DPR RI dengan
              tembusan Pimpinan DPR, MPR, dan DPD. Tentang permohonan buruh termasuk KSPI meminta
              kepada DPR secara konstitusional agar melakukan legislatif review," kata Said Iqbal.

              Menurutnya, langkah tersebut sudah sesuai dengan konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan
              UU  Nomor  15  Tahun  2015  tentang  Perubahan  atas  UU  Nomor  12  Tahun  2011  tentang
              Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dalam mengajukan legislatif review.

              UUD 1945 pasal 22A yang kemudian melegitimasi mendelegasikan ke dalam UU PPP Nomor 15
              Tahun 2015 memungkinkan legislative review. Termasuk dalam Pasal 20 Ayat 1 UUD 1945, DPR
              memegang kekuasaan membentuk UU, sehingga DPR berwenang membuat sebuah UU baru
              untuk membatalkan UU Cipta Kerja melalui proses legislative review.

              Atas  hal  itu  lah,  Said  meminta  kepada  seluruh  Fraksi  di  DPR  tidak  mendiamkan  aspirasi
              masyarakat dengan membuang suara penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja ini, ke Makamah


                                                           200
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206