Page 204 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 204

"Kita mempersiapkan dan sudah kami kirim surat kepada sembilan Fraksi di DPR RI dengan
              tembusan Pimpinan DPR, MPR, dan DPD. Tentang permohonan buruh termasuk KSPI meminta
              kepada DPR secara konstitusional agar melakukan legislatif review," kata Presiden KSPI Said
              Iqbal dalam konferensi pers, Rabu (21/10).



              BURUH MINTA PKS DAN DEMOKRAT BANTU INISIASI LEGISLATIF REVIEW UU
              CIPTA KERJA

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama sejumlah serikat pekerja dan federasi
              buruh berencana meminta kepada DPR RI melakukan legistalif review terhadap Undang Undang
              Omnibus Law Cipta Kerja. Surat permintaan akan disampaikan kepada 9 fraksi partai di DPR.

              "Kita mempersiapkan dan sudah kami kirim surat kepada sembilan Fraksi di DPR RI dengan
              tembusan Pimpinan DPR, MPR, dan DPD. Tentang permohonan buruh termasuk KSPI meminta
              kepada DPR secara konstitusional agar melakukan legislatif review," kata Presiden KSPI Said
              Iqbal dalam konferensi pers, Rabu (21/10).

              Menurutnya, langkah tersebut sudah sesuai dengan konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan
              UU  Nomor  15  Tahun  2015  tentang  Perubahan  atas  UU  Nomor  12  Tahun  2011  tentang
              Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dalam mengajukan legislatif review.

              "UUD 1945 pasal 22A yang kemudian melegitimasi mendelegasikan ke dalam UU PPP Nomor 15
              Tahun 2015 memungkinkan legislative review. Termasuk dalam Pasal 20 Ayat 1 UUD 1945, DPR
              memegang kekuasaan membentuk UU, sehingga DPR berwenang membuat sebuah UU baru
              untuk membatalkan UU Cipta Kerja melalui proses legislative review," imbuhnya.

              Atas  hal  itu  lah,  Said  meminta  kepada  seluruh  Fraksi  di  DPR  tidak  mendiamkan  aspirasi
              masyarakat dengan mengusulkan agar UU Omnibus Law Cipta Kerja ini ke Mahkamah Konstitusi
              (MK). Terkhusus kepada kedua Fraksi yakni Partai Demokrat dan PKS yang memutuskan menolak
              undang undang tersebut.

              "Khususnya 2 fraksi yang menolak keras omnibus law UU Cipta Kerja. Kita tidak ingin adanya
              sesuatu yang tidak dikehendaki, aksi-aksi perlawanan, penolakan dari masyarakat yang begitu
              meluas  dari  serikat  buruh.  Jangan  tunggu  jatuh  korban,  DPR  harus  menggunakan  haknya
              legislative review," katanya.

              KSPI Minta Bantuan ke Demokrat dan PKS Lebih lanjut, Said Iqbal menagih sikap anggota dari
              F-Demokrat dan F-PKS agar mendukung dan ikut bersurat ke pimpinan DPR agar menyetujui
              melakukan legislatif review.

              "Fraksi  PKS  dan  Fraksi  Partai  Demokrat  harus  mengambil  inisiatif,  kami  berharap  itu,  untuk
              melakukan  legislative  review.  Harusnya  mengambil  inisatif  atas  surat  yang  kami  kirim  untuk
              mengirimkan, berapa orang Fraksi PKS anggotanya, Demokrat berapa, total semua berapa, itu
              sudah berapa orang. Sudah lebih dari cukup untuk mengambil inisiatif merespons surat KSPI
              melakukan legislative review," jelasnya.

              Menurutnya, Fraksi Demokrat dan Fraksi PKS sebagai pihak yang jelas menolak undang undang
              sapu jagat tersebut. Seharusnya memiliki langkah-langkah inisiatif, jangan berlindung di aksi
              unjuk rasa.

              "PKS dan Demokrat kalau memang benar menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja harusnya ambil
              inisiatif, jangan berlindung di balik aksi-aksi massa," lanjut dia.

              [ray] KSPI Minta Bantuan ke Demokrat.

                                                           203
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209