Page 272 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 272
yang tinggi ini membuktikan bahwa investasi ini menjadi boros kemudian investor melihat biaya
logistiknya juga berpengaruh pada ICOR yang masih 23 persen. Bahkan dalam laporan
pertanggungjawaban presiden 2020 itu pernah ada bahasan juga soal konektivitas menurunkan
biaya logistik. Tapi di situ diakui bahwa di situ infrastruktur belum mampu menurunkan biaya
logistik
negative - Bhima Yudhistira (Ekonom Institute for Development of Economics and Finance
(INDEF)) Korupsi juga jadi masalah, kemudian suku bunga kita yang mahal, ini juga pernah
dibahas. Dalam UU Cipta Kerja tidak dibahas, dalam dialog pemerintah juga jarang dibahas
negative - Tirto (None) Jangan lihat hanya nilainya saja, tapi arahnya ini ke mana ini
investasinya. Tentu saja beda antara investasi di sektor primer tambang dan manufaktur dan
jasa. Dalam beberapa tahun terakhir investasi manufaktur itu makin turun dan yang naik itu
investasi banyak masuk di sektor jasa dan pertambangan
neutral - Muhammad Faisal (Ekonom CORE) Nah kalau yang mengharapkan adanya tenaga
kerja makanya itu tadi hubungkan antara strategi investasi itu dengan penciptaan lapangan
pekerjaan. Ya yang pasti inginnya kan ngelink investasi dan penyerapan tenaga kerja, tapi kan
arahnya enggak jelas
negative - Muhammad Faisal (Ekonom CORE) BKPM itu tempat registrasi saja, tapi kalau sifatnya
kosenptual, kita mau bangun investasi apa, stimulusnya apa kebijakannya apa. Ini kan
mengenai bauran kebijakan. Dari Kemenko, Kemenkeu dari sisi stimulus fiskal, kemudian dari
kementerian perindustrian nih kalau dari sisi manufaktur kan macam-macam
neutral - Muhammad Faisal (Ekonom CORE) Kalau BKPM, kan, happy-happy saja investasi
banyak masuk, itu plus poin untuk BKPM kan. Tapi masalah hubungan dengan tenaga kerja,
kan, ini banyak yang di luar BKPM ini kewenangannya
neutral - Muhammad Faisal (Ekonom CORE) Banyak sebetulnya orang yang mau investasi di
manufaktur, jadi makanya saya katakan, realisasinya gak serta merta membuat banyak investor
yang masuk ke Indonesia di sektor manufaktur. Tapi daya saing kita di manufaktur itu relatif
rendah dibandingkan dengan negara lain
positive - Muhammad Faisal (Ekonom CORE) Kalau tujuannya menyerap tenaga kerja, investasi
mana dulu yang diterima? Terus kalau mau nyerap tenaga kerja, sektor mana yang nganggur.
Nah, terima investor yang sesuai dengan kemampuan penganggur kita. Jangan sampai salah
resep, kita ini surplus pengangguran yang lulusan SMK, diploma, tapi investasi yang masuk itu
sektor tambang. Kan enggak masuk sama kebutuhan
Ringkasan
Ekonom CORE Muhammad Faisal menilai rendahnya serapan tenaga kerja di tengah maraknya
investasi erat kaitannya dengan kesalahan dalam mengambil keputusan.
Sebanyak 295.387 orang tenaga kerja terserap pada kuartal III 2020. Angka ini lebih baik
dibandikan kuartal II 2020 yang mencapai 263.129 orang. Demikian bunyi laporan Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jumat (23/10/2020).
271