Page 154 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 154

WNA  harus  melakukan  tes  RT-PCR  kedua  pada  hari  ke-7  karantina.  Jika  menunjukkan  hasil
              negatif, maka karantina dinyatakan selesai setelah hari ke-8.
              Ketentuan  mengenai  prokes  bagi  WNA  merupakan  ranah  Satgas  COVID-19  bukan  ranah
              Imigrasi.  Satgas  COVID-19  yang  berkewajiban  melaksanakan,  memantau  dan  mengevaluasi
              ketentuan prokes tersebut.

              Visa dan Izin Tinggal

              Dalam masa pandemi COVID-19 terdapat Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No 26 Tahun
              2020 tentang Visa dan Izin Tinggal dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Pasal 2 Ayat (1) Orang
              Asing  pemegang  Visa  dan  /  atau  Izin  Tinggal  yang  sah  dan  berlaku  dapat  masuk  wilayah
              Indonesia melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi tertentu setelah memenuhi prokes.

              Ayat (2) Prokes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh kementerian atau lembaga
              yang melaksanakan penanganan terhadap COVID-19.

              Surat keterangan sehat yang diatur pada pasal 6 menjadi salah satu dasar bagi Imigrasi untuk
              mengizinkan WNA masuk ke wilayah Indonesia.

              Di sinilah dibutuhkan sinergitas antara Imigrasi dan Satgas COVID-19 sehingga segala ketentuan
              yang terkait prokes bagi WNA dapat diimplementasikan dalam rangka menekan laju sebaran
              COVID-19.

              Dalam masa PPKM, telah dikeluarkan Surat Edaran Mennkumham no M.HH-01.GR.02.07 Tahun
              2021 Tentang Ketentuam Visa, Tanda Masuk dan Izin Tinggal Keimigrasian Dalam Masa PPKM
              Darurat COVID-19.

              SE Menkumham antara lain kebijakan hasil RT-PCR negatif COVID-19 dan masih berlaku serta
              dapat  dilakukan  pengecekan  melalui  QR-Code;  bukti  telah  menerima  vaksin  COVID-19  dosis
              lengkap; surat pernyataan dalam Bahasa Inggris yang menyatakan bersedia masuk karantina
              sekurang-kurangnya 8 (delapan) hari di fasilitas karantina atau fasilitas pelayanan kesehatan
              sesuai prokes.

              Ketentuan ini untuk menegaskan kembali ketentuan yang lebih tinggi sehingga secara berjenjang
              ke  bawah,  petugas  memiliki  pedoman  standarisasi  dalam  melakukan  pengawasan  dan
              pengendalian pelaksanaan Visa, Tanda Masuk dan Izin Tinggal Keimigrasian dalam masa PPKM
              Darurat COVID-19
              Dengan  adanya  SE  ini  diharapkan  dalam  implementasi  di  lapangan  tidak  terjadi  multi  tafsir
              terhadap ketentuan yang lebih tinggi.

              Dari uraian di atas terlihat bahwa stakeholders yang terkait dengan Pengaturan TKA bukan hanya
              satu/dua kementerian atau lembaga saja. Namun beberapa kementerian atau lembaga yang
              terkait dari hulu sampai hilir.

              Sehingga jika terjadi ketidaksetujuan atas kehadiran TKA maka “mata dan telinga” publik tertuju
              pada  Imigrasi.  Padahal  ketentuan  mengenai  TKA  melibatkan  beberapa  kementerian  atau
              lembaga.

              Karena bagi publik, segala sesuatu yang berhubungan dengan orang asing merupakan tugas dan
              fungsi  Imigrasi.  Juga  tak  dapat  dipungkiri  keterkenalan  Imigrasi  dibenak  publik,  lebih
              dibandingkan dengan Instansi lain, tanpa bermaksud mengecilkan peranan instansi lainnya.

              Demikian,  semoga  segala  ketentuan  yang  ada  dapat  membawa  kemaslahatan  bagi  Bangsa
              Indonesia yang kita cintai ini.


                                                           153
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159