Page 161 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 161

"Jika penyaluran cuma dipatok Rp3,5 juta berdasarkan gaji, saya yakin nanti tidak tepat sasaran.
              Sekiranya  perlu  di-  review  kembali.  Seharusnya  data  itu  cukup  disinkronisasi  antara  satu
              stakeholder dengan yang lain untuk diverifikasi sehingga bisa tepat sasaran," ujar Adi, Kamis
              (22/7/2021).

              Upaya sinkronisasi tersebut dinilai sangat mungkin untuk dilakukan. Sebab, kata Adi, sejak jauh-
              jauh hari komunikasi antara Kemenaker, BPJS Ketenagakerjaan, Kadin, dan serikat pekerja sudah
              terjalin.

              Dalam proses pengumpulan data penerima bantuan subsidi upah, Adi mempertanyakan nasib
              pekerja  yang  tidak  aktif  sebagai  anggota  BPJS  Ketenagakerjaan  karena  kesulitan  mengiur
              sebagai akibat dari kondisi force majeur setelah pemerintah menerapkan PPKM pada 3 - 25 Juli
              2021.

              Lebih jauh, dia mengatakan pemerintah juga mesti cermat dalam memperhatikan pekerja yang
              terdampak secara sektoral. Sebagaimana diketahui, sejumlah sektor usaha memang mengalami
              dampak yang cukup dahsyat akibat penerapan PPKM.

              Pemerintah  sendiri  sudah  menyorot  pekerja  sejumlah  sektor  yang  terdampak  akibat  PPKM,
              antara lain industri barang konsumsi, perdagangan dan jasa kecuali pendidikan dan kesehatan,
              transportasi, aneka industri, properti, dan real estate .
              Kendati  demikian,  Adi  mengatakan  kalangan  pelaku  usaha  baik  tidak  melakukan  pendataan
              terkait dengan pekerja yang berhak menerima subsidi upah.

              "Sebab, yang menjadi kondekturnya dalam hal ini adalah pemerintah," ujarnya.












































                                                           160
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166