Page 163 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 163

KEMENAKER MATANGKAN KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN SUBSIDI UPAH 2021

              MENTERI  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menegaskan  bahwa  hingga  saat  ini,
              pihaknya masih terus mematangkan kebijakan penyaluran bantuan pemerintah berupa subsidi
              gaji/upah bagi pekerja/buruh, atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja/buruh di tahun
              2021 ini.

              Kebijakan  ini  sebagai  upaya  membantu  mengatasi  dampak  sektor  ketenagakerjaan  akibat
              pandemi Covid-19, khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

              Melalui kebijakan penyaluran BSU 2021 yang diluncurkan ke publik pada Rabu (21/7) malam,
              diharapkan  dapat  mencegah  terjadinya  Pemutusan  Hubungan  Kerja  (PHK)  dan  membantu
              pekerja/buruh yang dirumahkan atau berkurang gajinya karena pembatasan jam kerja.

              "Upaya  ini  tidak  lain  agar  tingkat  pengangguran  dan  kemiskinan  akibat  pandemi  dapat  kita
              tekan," kata Ida dilansir dari keterangan resmi, Kamis (22/7).

              Ida menambahkan, sejak tahun 2020 lalu, pihaknya telah menggulirkan empat program PEN dan
              menyentuh langsung sektor ketenagakerjaan di Indonesia.

              Pertama, program BSU yang telah diberikan kepada 12,2 juta orang. Kedua, program kartu pra
              kerja yang menyasar pada 5,5 juta orang.

              Ketiga,  program  bantuan  produktif  usaha  mikro  yang  mencapai  12  juta  orang.  Keempat,
              berbagai program padat karya di Kementerian/Lembaga yang menyasar 2,6 juta orang.

              "Keempat  program  tersebut  merupakan  wujud  keseriusan  Kemnaker  sebagai  salah  satu
              pelaksana program PEN yang terus berupaya keras menanggulangi dampak pandemi Covid-19
              di sektor ketenagakerjaan," tuturnya.

              Menurut Ida, pihaknya juga banyak meluncurkan program dalam penanganan dampak Covid-19
              pada tahun 2020 lalu.
              Program  berupa  pelatihan  vokasi  dengan  metode  blended  training  yang  mencapai  121  ribu
              orang, pelatihan peningkatan produktivitas bagi 11 ribu tenaga kerja, serta sertifikasi kompetensi
              yang mencapai hampir 750 ribu orang.

              Program  lainnya  terkait  jaring  pengaman  perluasan  kesempatan  kerja  seperti  program
              wirausaha, padat karya, dan inkubasi bisnis yang total mencapai 322 ribu orang.

              Tak ketinggalan, Kemnaker juga melakukan jejaring kerja sama penempatan tenaga kerja di
              tengah pandemi, dengan berhasil menempatkan 948 ribu tenaga kerja di dalam maupun di luar
              negeri.

              "Jika kita total upaya pemerintah memitigasi dampak pandemi di sektor ketenagakerjaan tadi
              jumlahnya bisa mencapai 34,6 juta orang, melebihi penduduk usia kerja terdampak Covid-19,
              yang menurut survei BPS mencapai 29,12 juta orang," ujar Ida.

              Ida  menjelaskan,  untuk  memastikan  investasi  dapat  menyerap  tenaga  kerja  secara  optimal,
              maka pemerintah telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memberikan perizinan
              investasi.

              Hal  ini  diperlukan  agar  investasi  yang  bisa  dilakukan  benar-benar  sesuai  kebutuhan  dan
              keunggulan  karakteristik  masing-masing  daerah,  serta  bisa  memberikan  kontribusi  maksimal
              bagi pembangunan termasuk, dalam hal penyerapan tenaga kerja.




                                                           162
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168