Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2020
P. 39

penyederhanaan perizinan. Khusus Bab 3, kata dia, ini menyangkut penyederhanaan perizinan
              dan kemudahan investasi. Selama ini kerap terjadi tumpang tindih an-tarkementerian/lembaga
              (K/L).  Melalui  regulasi  ini  akan  ada  tiga  perizinan  dasar  yaitu  pola  pemanfaatan  ruang,
              persetujuan lingkungan, dan izin bangunan.

              negative  -  Puan  Maharani  (Ketua  DPR  RI)  kata  dia  di  Jakarta,  akhir  pekan  lalu.  .  Dalam
              pandangan Johnny, omnibus law Cipta Kerja pada dasarnya baik. Sebab, UU ini bisa mengatasi
              sejumlah  masalah  yang  selama  ini  membebani  daya  saing  dan  iklim  investasi  Indonesia.  .
              Contohnya, kata dia, di sektor ketenagakerjaan. Salah satu yang sering disoroti adalah besarnya
              uang pesangon ketika pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan, pesangon
              harus tetap dibayar, ketika pekerja dikeluarkan karena bersalah. Dia mencatat, jumlah pesangon
              di Indonesia bisa 28 kali gaji per bulan. Ini sangat jauh di atas negara lain. . Dia juga tidak
              sepakat jika gaji buruh di Indonesia lebih rendah dari negara pesaing, seperti Thailand. Sebab,
              di beberapa daerah, seperti Karawang, Jawa Barat Oabar), upah minimum kabupaten (UMK)
              tinggi, yakni Rp 4,5 juta. Pengusaha juga menyoroti produktivitas tenaga kerja nasional yang
              rendah,  dibandingkan  negara  pesaing,  seperti  Kamboja  dan  Laos.  .  Johnny  menambahkan,
              besaran kenaikan upah minimum per tahun juga memberatkan pengusaha. Sebab, formula yang
              digunakan adalah inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi, berdasarkan PP No.78 tahun 2015
              tentang Pengupahan.

              neutral  -  Puan  Maharani  (Ketua  DPR  RI)  Jadi,  saya  kira  ini  tinggal  keputusan  politik  DPR,
              sehingga seharusnya Oktober nanti UU Cipta Kerja sudah ada

              negative - Puan Maharani (Ketua DPR RI) tegas dia. . Senada dengan Johnny, Direktur Eksekutif
              Asosiasi  Persepatuan  Indonesia  (Aprisindo)  Firman  Bakri  menilai,  omnibus  law  dapat
              menyelesaikan  masalah  industri  alas  kaki  nasional,  terutama  yang  berkaitan  dengan
              ketenagakerjaan. Sebab, alas kaki adalah industri padat karya. . Firman menyatakan, industri
              alas  kaki  lebih  berorientasi  ekspor  ketimbang  domestik.  Dengan  demikian,  industri  ini  harus
              kompetitif agar bisa bersaing di level global. Salah satu yang menentukan daya saing adalah
              biaya sumber daya manusia (SDM). . Dalam beberapa tahun terakhir, dia menerangkan, terjadi
              fenomena  relokasi  dari  daerah  dengan  UMK  tinggi  ke  kompetitif,  seperti  dari  Banten  dan
              Jabodetabek ke Jawa Tengah. Di Jawa Timur, beberapa perusahaan alas kaki juga merelokasi
              pabrik, kendati masih di provinsi yang sama. Bahkan, beberapa perusahaan berancang-ancang
              hengkang ke Vietnam. . Salah satu hal yang membuat upah buruh menjadi tak kompetitif, kata
              dia,  adalah  besaran  kenaikan  rata-rata  yang  mencapai  8%  per  tahun.  Ini  lantaran  formula
              penentuan kenaikan upah adalah inflasi plus pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, kenaikan
              upah  menjadi  tak  fleksibel.  .  Dia  mencontohkan,  saat  pandemi  Covid-19  seperti  saat  ini,
              pengusaha alas kaki harus siap menerima kenaikan upah 2% untuk 2021. Sebab, kuartal I tahun
              ini, ekonomi masih tumbuh 2,97% dan bisa ditutup di level 1% sampai akhir tahun. Jika ditambah
              inflasi 0,11%, kenaikan upah 2021 bisa 2%.

              positive - Puan Maharani (Ketua DPR RI) tegas dia. . Selain itu, dia menuturkan, produktivitas
              pekerja di Indonesia masih rendah. Sebagai perbandingan, jam kerja pekerja alas kaki di Vietnam
              mencapai 48 jam per pekan, sedangkan Indonesia hanya 40 jam per pekan. . Dia meyakini,
              omnibus law bisa mengatasi masalah ketenagakerjaan di sektor ini. Alhasil, investasi di sektor
              alas kaki bisa berkembang. Saat ini, kebanyakan perusahaan alas kaki di Indonesia memproduksi
              produk merek dunia, seperti Adidas, dengan struktur usaha joint venture dan penamanan modal
              asing. . Jika perusahaan yang sudah eksis ini bisa selamat, kata dia, mereka akan berekspansi.
              Ini akan memberikan citra baik industri alas kaki nasional di mata dunia. Alhasil, investasi dari
              pemain baru berpeluang masuk. . Dia menilai, pandemi Covid-19 merupakan momentum untuk
              membenahi industri alas kaki nasional. Sebab, para pemain dunia mulai merelokasi pabrik keluar
              Tiongkok. Jika Indonesia bisa membereskan PR di industri ini, Indonesia bisa menjadi tujuan
              utama relokasi pabrik dari Trongkok.



                                                           38
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44