Page 87 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 FEBRUARI 2021
P. 87
Judul KSPI: Tenaga Kerja Asing Ancam Lapangan Kerja, Langgar UUD 1945
Nama Media kompas.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://nasional.kompas.com/read/2021/02/25/14520731/kspi-tenaga-
kerja-asing-ancam-lapangan-kerja-langgar-uud-1945
Jurnalis Tatang Guritno
Tanggal 2021-02-25 14:52:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Kenapa KSPI tidak setuju buruh kasar TKA, khususnya TKA
China buruh kasarnya masuk ke Indonesia? Karena mengancam lapangan pekerjaan orang
Indonesia. Padahal, konstitusi kita pada UUD 1945 mengatakan, setiap warga negara berhak
mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak. (Ini) melanggar UUD 1945
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Memang ada yang disebut Rancangan Penggunaan Tenaga
Kerja Asing dalam PP Nomor 34 2021 turunan UU Cipta Kerja, tetapi di situ sifatnya pengesahan
administrasi, tetapi kalau surat izin tertulis Menteri Ketenagakerjaan itu berbeda, maka di sini
alat kontrolnya jadi hilang
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Kami bisa prediksi dan perkirakan dengan PP Nomor 34 Tahun
2021 ini, TKA buruh kasar China akan menjadi legal masuk ke Indonesia. Dengan demikian, kami
menolak PP Nomor 34 Tahun 2021 tentang TKA sebagaimana kami menolak pasal di UU Cipta
kerja terkait TKA tersebut. Kami meminta harus ada surat izin menteri tenaga kerja Indonesia,
itu yang kami yang minta pada Mahkamah Konstitusi dalam gugatan
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Setelah kami pelajar, isi undang-undang tersebut terkait
klaster ketenagakerjaan hampir seluruhnya merugikan kaum buruh
Ringkasan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI) Said Iqbal mengatakan, mempekerjakan
buruh kasar yang merupakan tenaga kerja asing ( TKA) melanggar Undang-Undang Dasar 1945.
Oleh karena itu, KSPI menolak Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2021 turunan
Undang-Undang (UU) Cipta Kerja tentang Tenaga Kerja Asing.
86