Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 112
MENAKER TANGGAPI SEJUMLAH AKSI UNJUK RASA DI SEJUMLAH DAERAH
TERKAIT UU CIPTA KERJA
, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memberikan tanggapan mengenai berbagai
demonstrasi dan unjuk rasa yang digelar hari ini di berbagai tempat.
Menaker mengatakan unjuk rasa merupakah hak, namun diharapkan selalu mengikuti protokol
kesehatan dan tidak bersikap anarkis.
"Unjuk rasa, demo adalah hak dari masyarakat termasuk para pekerja atau mahasiswa. Saya
tetap berharap teman-teman demo dengan mengikuti protokol kesehatan, tidak melakukan
tindakan yang anarkis," kata Menaker Ida dalam keterangannya, Selasa (10/11/2020).
Menaker Ida mengatakan selama ini, pemerintah telah bersikap terbuka dan terus membuka
pintu dialog dengan berbagai lapisan masyarakat, termasuk unsur serikat pekerja/serikat buruh
maupun pengusaha dalam pembahasan Undang-undang Cipta Kerja.
"Jika konteksnya ketenagakerjaan, maka saya mengajak untuk melihat dengan baik Undang-
undang Cipta Kerja ini. Sesungguhnya kami semaksimal mungkin telah mengakomodasi berbagai
aspirasi dari teman-teman SP/SB maupun dari pengusaha,"kata Menaker Ida.
Dijelaskan Menaker Ida, sejak awal proses sebelum pembahasan RUU Cipta Kerja di DPR
pihaknya sudah duduk bersama melalui forum tripartit nasional yang melibatkan unsur
pemerintah, pekerja dan pengusaha.
Bahkan pihaknya juga mengundang untuk membahas rancangan peraturan pemerintah (RPP)
yang menjadi perintah Undang-undang Cipta Kerja.
"Ada 4 RPP yang kami siapkan, sekarang sedang dalam proses penyusunan RPP. Di undang-
undang diberi waktu 3 bulan, namun kami berusaha memaksimalkan forum dialog itu agar
segera menyelesaikan RPP tersebut,"kata Menaker Ida.
Saat ini, ada 4 RPP yang merupakan aturan turunan dari UU Cipta Kerja yang tengah dibahas
Tripartit Nasional yaitu RPP tentang Pengupahan, RPP tentang Tenaga Kerja Asing, RPP tentang
Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, dan RPP tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan.
Ida menegaskan pihaknya di pemerintahan akan terus kerja keras untuk menjaga
keberlangsungan usaha dan kepentingan buruh.
"Memang tidak mudah menemukan dua kepentingan diametral yang berbeda. Namun saya
yakin, meski berbeda, sebagai orang Indonesia kita tetap harus bersatu. Pemerintah,
pekerja/buruh dan pengusaha harus tetap bersama," terangnya.
111