Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 48

itu adalah tetap digunakannya putusan MK sebagai pedoman yang mengatur beberapa hal dalam
              RUU Cipta Kerja seperti upah, pemutusan hubungan kerja, jaminan sosial, dan lain-lain. Kepada
              buruh, dia juga berjanji akan menampung dan memperjuangkan aspirasi dari para pekerja.

              "Bahwa DPR RI akan sekeras-kerasnya memperjuangkan aspirasi kawan-kawan sekalian," ujar
              Dasco.

              Selain itu, kesepahaman lain yang sudah disepakati antara DPR dengan buruh juga berkenaan
              dan sanksi pidana ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja, dikembalikan sesuai ketentuan UU
              Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Ada juga kesepakatan berkenaan dengan hubungan
              ketenagakerjaan yang lebih adaptif terhadap perkembangan industri.

              'Terakhir, fraksi-fraksi akan memasukkan poin-poin materi substansi yang disampaikan serikat
              pekerja/serikat buruh ke dalam daftar inventarisasi masalah (DIM) fraksi. Kita sekarang sudah
              bersaudara dan kami akan sekeras-kerasnya memperjuangkan apa yang sudah kita sepahamkan
              dengan tim perumus," ujar Dasco.
              Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Willy Aditya menyampaikan hal senada. Menurut dia,
              pelibatan elemen buruh dalam tim perumus Omnibus Law Cipta Kerja memperlihatkan kalau
              pembahasannya terbuka dan tidak abai pada aspirasi buruh.

              'Tidak  ada perjuangan  yang  bisa dilakukan  hanya  segelintir  orang,  apa yang  sudah  menjadi
              komitmen bersama Said Iqbal, Sufmi Dasco, dan kami adalah bentuk persatuan perjuangan kita,"
              ujar Willy.

              Aksi dari banyak elemen publik untuk menolak pembahasan RUU Cipta Kerja memang bukan
              hanya sekali. Pada aksi kali ini, demonstrasi digalang oleh elemen buruh yang tergabung dalam
              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama elemen serikat buruh lainnya. Presiden
              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, ada dua isu yang dibawa
              dalam aksi ini yakni menolak omnibus law draf pemerintah dan meminta tak ada lagi PHK massal
              selama Covid-19.

              Menurut Said, ada sembilan poin yang dikritisi buruh atas draf Omnibus Law Cipta Kerja produk
              pemerintah. Dia pun berharap lewat aksi ini pemerintah dan DPR bisa menerima sikap KSPI
              bersama KSPSI AGN, dan 32 konfederasi serta federasi lainnya. (Muhammad Irfan)***
              caption:  MASSA  buruh  berjalan  kaki  saat  akan  berunjuk  rasa  di  depan  kompleks  Parlemen,
              Senayan, Jakarta, Selasa (25/8/2020). Dalam aksinya itu, ribuan buruh menolak omnibus law
              draf pemerintah dan menuntut agar PHK massal dampak Covid-19 dihentikan.*

























                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53