Page 259 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 259

DEWAN PENGUPAHAN NILAI UPAH MINIMUM 2021 DKI SESUAI PRINSIP
              KEADILAN
              Kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan menetapkan upah minimum 2021 asimetris diapresiasi
              oleh Dewan Pengupahan Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Jakarta.

              "Kebijakan yang dibuat Gubernur DKI itu dari kami dewan pengupahan sudah sesuai dengan
              prinsip  keadilan,"  kata  anggota  Dewan  Pengupahan  Aspek  DKI  Jakarta  Dedi  Hartono  saat
              dihubungi, Ahad, 1 November 2020.

              Kebijakan upah minimum provinsi (UMP) asimetris tersebut mengatur upah minimum kegiatan
              usaha  yang  terdampak  Covid-19  tidak  mengalami  kenaikan  atau  sama  dengan  UMP  2020.
              Sedangkan upah minimum untuk kegiatan usaha yang tidak terdampak Covid-19 ditetapkan naik.

              "Pemerintah DKI menetapkan besaran UMP DKI Jakarta Tahun 2021 sebesar Rp 4.416.186,548,"
              kata Gubernur Anies Baswedan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 31 Oktober 2020. Adapun
              upah minimum DKI tahun ini sebesar Rp 4.267.349.

              Menurut Dedi, kebijakan Anies Baswedan tersebut telah membawa angin segar bagi buruh yang
              kini telah berusaha keras berjuang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dan Surat Edaran
              Menteri Tenaga Kerja yang tidak menaikkan upah tahun depan karena alasan pandemi Covid-
              19.

              Menurut dia, kebijakan pemerintah pusat sudah tidak lagi memikirkan buruh karena nihil ruang
              diskusi. Faktanya, Pemerintah DKI masih menangkap bahwa tidak semua sektor usaha anjok
              selama pandemi ini.

              Selama  pandemi  ini,  kata  dia,  sejumlah  sektor  usaha  justru  mengalami  peningkatan  seperti
              sektor kesehatan, telekomunikasi dan sebagian industri makanan dan minuman. "Kalau gaji tidak
              naik  pemerintah  bisa  tidak  pastikan  kebutuhan  pokok  hingga  BBM  tidak  naik  tahun  depan.
              Buktinya kan tidak bisa memastikan semua kebutuhan pokok tidak naik," ujarnya.

              Selain itu, menurut dia, kebijakan upah asimetris ini juga disambut positif kalangan pengusaha.
              Sebab Pemerintah DKI memberi ruang pengusaha yang belum mampu menaikkan upah untuk
              mengajukan permohonan.

              "Jadi nanti perusahaan yang belum mampu menaikkan bisa mengajukan permohonan ke Dinas
              Tenaga Kerja," ucapnya.
              Menurut Dedi, Pemprov DKI juga berkontribusi dalam membangun komunikasi antara buruh dan
              pengusaha  di  Ibu  Kota  dalam  mempertimbangkan  upah  minimum  2021.  Saat  ini,  kata  dia,
              komunikasi antara buruh dan pengusaha mulai terbangun dengan baik. "Sekarang komunikasi
              Bipartit  lebih  baik.  Dengan  mekanisme  komunikasi  ini  jadi  terbangun  keterbukaan  antara
              pengusaha dan buruh yang sebelumnya sangat jarang terjadi." .


















                                                           258
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264