Page 315 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 315

mendalam  mempertimbangkan  kondisi  perekonomian  di  masa  pandemi  Covid-19,  serta
              peningkatan perekonomian bagi pekerja dan keberlangsungan usaha


              Ringkasan

              Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri
              Sultan  Hamengkubuwono  X  enggan  mau  melaksanakan  Surat  Edaran  (SE)  Menteri
              Ketenagakerjaan  terkait  upah  minimum  tahun  2021  yang  tidak  dinaikkan.  Kedua  pimpinan
              daerah itu lebih memilih untuk menaikkan upah minimum provinsi (UMP). Dilansir dari Antara
              pada Minggu (1/11/2020), Gubernur Ganjar Pranowo memutuskan untuk menaikkan besaran
              UMP Jawa Tengah pada 2021 menjadi Rp1.798.979 atau naik sebesar 3.27 persen dari besaran
              UMP Jateng 2020 sebesar Rp1.742.015.



              GANJAR DAN SULTAN YOGYAKARTA TETAP NAIKKAN UMP

              Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri
              Sultan  Hamengkubuwono  X  enggan  mau  melaksanakan  Surat  Edaran  (SE)  Menteri
              Ketenagakerjaan  terkait  upah  minimum  tahun  2021  yang  tidak  dinaikkan.  Kedua  pimpinan
              daerah itu lebih memilih untuk menaikkan upah minimum provinsi (UMP). Dilansir dari Antara
              pada Minggu (1/11/2020), Gubernur Ganjar Pranowo memutuskan untuk menaikkan besaran
              UMP Jawa Tengah pada 2021 menjadi Rp1.798.979 atau naik sebesar 3.27 persen dari besaran
              UMP Jateng 2020 sebesar Rp1.742.015.

              "Kami sudah menggelar rapat dengan berbagai pihak dan sudah mendengarkan masukan. Sudah
              kami tetapkan UMP Jateng tahun 2021 naik menjadi sebesar Rp 1.798.979,12," kata Ganjar.
              Ia mengaku tidak menggunakan SE Menaker dalam menetapkan kenaikan UMP Jateng 2021,
              melainkan tetap berpegang teguh pada Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 Tentang
              Pengupahan.

              Selain itu, pertimbangan lain adalah hasil rapat dengan Dewan Pengupahan, serikat buruh, dan
              Asosiasi Pengusaha Indonesia. Pihak-pihak tersebut, lanjut Ganjar, sudah diajak berbicara dan
              memberikan masukan-masukan.

              "UMP Jateng 2021 ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Menaker yang kemarin dikeluarkan, yang
              intinya menyampaikan tidak naik atau sama dengan UMP 2020. Perlu saya sampaikan bahwa
              UMP  ini  sesuai  dengan  PP  78  tahun  2015  tentang  pengupahan  yang  mendasari  pada
              pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Dua hal ini yang coba kami pegang erat," jelas dia.

              Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi year of year (yoy) untuk September di
              Jawa  Tengah  sebesar  1.42  persen,  sedangkan  pertumbuhan  ekonomi  tercatat  sebesar  1.85
              persen  "Dengan  demikian,  terdapat  kenaikan  sebesar  3.27  persen.  Angka  inilah  yang  kami
              pertimbangkan,  maka  UMP  Jateng  2021  kami  tetapkan  sebesar  Rp  1.798.979,12  atau  naik
              Rp56.963,9," ujar Ganjar.

              Orang nomor satu di Jateng itu menegaskan bahwa keputusan besaran UMP Jateng 2021 itu
              akan berlaku untuk 35 kabupaten/kota dan harus menjadi pedoman UMP dalam penetapan UMK
              masing-masing.
              "Mereka punya waktu sampai tanggal 21 November nanti untuk menyusun itu (UMK). Dan ini
              kalimatnya dapat, artinya bisa iya bisa tidak. Pengalaman di Jawa Tengah, selama ini kami tidak
              menggunakan UMP melainkan UMK," kata Ganjar.

                                                           314
   310   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320