Page 320 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 320

BESOK, BURUH GELAR DEMO TOLAK UU CIPTA KERJA DI DEPAN GEDUNG MK

              Massa buruh akan kembali menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (2/11/2020). Aksi ini bakal
              dipusatkan di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Presiden Konfederasi Serikat Pekerja
              Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengatakan, aksi itu sekaligus menyampaikan
              surat mandat buruh yang akan menggugat ke MK.

              "Menjadi pilihan kami mengajukan judicial review ke MK untuk memperjuangkan nasib buruh
              yang terdegradasi karena UU Cipta Kerja," ujar Andi, Minggu (1/11/2020).

              Andi menambahkan, mengajukan judical review ke MK merupakan hak konstitusional. Dia yakin
              majelis hakim MK akan mengambulkan tuntutan para buruh. "Kami masih yakin keadilan masih
              tegak di MK dan kami berharap majelis hakim MK bisa melihat secara jernih masalah UU Cipta
              Kerja yang sangat merugikan masa depan buruh Indonesia," kata dia.

              Sementara  itu,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  dalam
              keterangan  tertulisnya  menyatakan,  selain  soal  UU  Cipta  Kerja,  aksi  besok  juga  akan
              menyuarakan suara para buruh terkait UMP 2021.

              "Tuntutan yang akan disuarakan adalah, batalkan omnibus law UU Cipta Kerja dan menuntut
              agar upah minimum tahun 2021 (UMP, UMK, UMSP, dan UMSK) tetap naik," kata Said Iqbal.

              Said Iqbal memastikan, meskipun nomor UU Cipta Kerja belum keluar, aksi 2 November di Istana
              dan Mahkamah Konstitusi akan tetap dilakukan.
              Adapun buruh yang akan mengikuti aksi berasaln dari berbagai kota seperti Jakarta, Depok,
              Bogor, Tangerang Raya, Serang, Cilegon, Karawang, Bekasi, Purwakarta, Subang, Indramayu,
              Cirebon,  Bandung  Raya,  Cimahi,  Cianjur,  Sukabumi,  Semarang,  Kendal,  Jepara,  Surabaya,
              Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik.
              Selain itu, aksi juga akan dilakukan di Jogja, Banda Aceh, Medan, Deli Serdang, Batam, Bintan,
              Pekanbaru,  Jambi,  Bengkulu,  Lampung,  Makassar,  Gorontalo,  Bitung,  Kendari,  Morowali,
              Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Lombok, Ambon, Papua, dan sebagainya.

              "Aksi KSPI dan 32 federasi lainnya ini adalah non violance (anti kekerasan), terukur, terarah, dan
              konstitusional.  Aksi  ini  dilakukan  secara  damai,  tertib,  dan  menghindari  anarkis,"  tegas  Said
              Iqbal.

              Selain  2  November,  aksi  akan  dilanjutkan  9  November  2020  di  DPR  RI  untuk  menuntut
              dilakukannya  legislatif  review  dan  tanggal  10  November  2020  di  kantor  Kementerian
              Ketenagakerjaan untuk menuntut upah minimum 2021 harus tetap naik.

              "Aksi 9 dan 10 juga membawa dua agenda yang kami sebutkan di atas, dan dilakukan serentak
              di 24 provinsi," pungkasnya.


















                                                           319
   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325