Page 322 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 322

SULTAN, GANJAR, & ANIES PUTUSKAN NAIKKAN UPAH MINUMUM, INI
              DAFTAR LENGKAP UMP 2021 DI INDONESIA
              Tiga kepala daerah menaikkan Upah Minimum Provinsi 2021. Keputusan ini tidak sejalan dengan
              surat  edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  No  M/11/HK.04/X/2020  tentang  Penetapan  Upah
              Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Ketiga kepala
              daerah itu yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, dan
              Gubernur DKI Anies Baswedan. Ganjar menjadi kepala daerah pertama yang mengumumkan
              menaikkan UMP sebesar 3,27% dan tak mengikuti edaran Menteri Tenaga Kerja untuk tidak
              menaikkan UMP 2021.

              Ganjar  mengatakan  bahwa  UMP  Jateng  tahun  depan  sebesar  Rp1.798.979,12,  meningkat
              dibandingkan dengan UMP tahun 2020 yang sebesar Rp1.742.015. Penetapan UMP Jateng tahun
              2021 tersebut disampaikan Ganjar di rumah dinasnya, Jumat (30/10).

              Dengan  kenaikan  itu,  Ganjar  mengatakan  dirinya  berpegang  teguh  pada  PP  78  tahun  2015
              tentang  pengupahan.  "Kami  sudah  menggelar  rapat  dengan  berbagai  pihak  dan  sudah
              mendengarkan  masukan.  Sudah  kami  tetapkan  UMP  Jateng  tahun  2021  sebesar
              Rp1.798.979,12," kata Ganjar Jumat (30/10/2020).

              Kemudian, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menaikkan UMP DIY 2021 sebesar 3,54 persen yang
              ditekennya  dalam  Surat  Keputusan  Nomor  319/KEP/2020 tentang Penetapan  Upah  Minimum
              Provinsi (UMP) 2021. Keputusan tersebut berlandaskan pada Peraturan Pemerintah No.78/2015
              tentang Pengupahan.

              Alasan Sultan menaikkan UMP ketika daerah lain memutuskan tetap sesuai UMP 2020 karena
              pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi. Dengan kenaikan itu, maka UMP DIY 202i naik sebesar
              Rp60.392 menjadi Rp1.765.000, dari UMP 2020 sebesar Rp1,704.608. UMP DIY2020 sendiri,
              tercatat paling rendah dari 33 provinsi di Indonesia lainnya.

              Terakhir  adalah  Gubernur  DKI  Anies  Baswedan,  yang per  1  November 2020  mengumumkan
              menaikkan 3,27 persen, menjadi Rp4.416.186,548 dari UMP 2020 sebesar Rp4.276.349.

              Namun,  kebijakan  kenaikan  ini  bersifat  asimetris.  Pelaku  usaha  diperkenankan  untuk  tak
              mengikuti ketentuan dengan sejumlah syarat.
              "Bagi  kegiatan  usaha  yang  terdampak  Covid-19,  maka  kami  menetapkan  UMP  2021  tidak
              mengalami kenaikan atau sama dengan UMP 2020. Sedangkan, kegiatan yang tidak terdampak
              Covid-19 dapat mengalami kenaikan UMP 2021 yang besarannya mengikuti rumus pada PP No.
              78  Tahun  2015,"  kata Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  dalam  keterangan  resmi  yang
              dikutip Minggu (1/11/2020).

              Sementara, bagi perusahaan yang terdampak Covid-19, dapat menggunakan besaran nilai yang
              sama  dengan  UMP  2020  dengan  mengajukan  permohonan  kepada  Dinas  Tenaga  Kerja,
              Transmigrasi  dan  Energi  Provinsi  DKI  Jakarta  Kenaikan  itu,  menurutnya  dengan
              mempertimbangkan  pertumbuhan  PDB  dan  tingkat  inflasi  nasional,  yang  mengacu  pada
              perhitungan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.


              Sementara itu, daerah lainnya sudah memutuskan untuk mengikuti SE Menaker dengan tidak
              menaikkan  UMP  2021.  Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan  Kamil  Pemerintah  Provinsi  Jawa  Barat
              memutuskan  untuk  tidak  menaikkan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  2021  dengan  tiga  dasar
              pertimbangan yang menjadi alasan.

              Pertama, Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah No. M/11/HK.04/X/2020 tentang
              penetapan UMP 2021 pada masa pandemi Covid-19. Kedua, berita acara rapat pleno Dewan
              Pengupahan Jawa Barat tentang rekomendasi UMP 2021 pada 27 Oktober 2020, serta Ketiga
                                                           321
   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327