Page 483 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 483

positive - Ida Fauziyah (Menaker) Melihat kondisi dampak dari pandemi COVID-19 dan untuk
              memberikan  perlindungan  bagi  pekerja/buruh  dan  kelangsungan  bekerja,  serta  menjaga
              kelangsungan usaha, pemerintah mengambil jalan tengah yang sebelumnya telah dikaji secara
              mendalam



              Ringkasan

              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  menolak  keras  Surat  Edaran  (SE)  Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor M/ll/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada
              Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Surat itu ditujukan kepada gubernur tiap
              provinsi untuk menetapkan Upah Minimum (UMP) 2021 tak naik.


              PUTUSAN MENAKER UMP TAK NAIK VS ANCAMAN MOGOK NASIONAL

              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  menolak  keras  Surat  Edaran  (SE)  Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor M/ll/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada
              Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Surat itu ditujukan kepada gubernur tiap
              provinsi untuk menetapkan Upah Minimum (UMP) 2021 tak naik.

              Oleh  sebab  itu,  KSPI  meminta  para  gubernur  yang  berwenang  menetapkan  UMP  agar  tak
              mengikuti SE tersebut, dan menaikkan UMP 2021.

              "Karena buruh Indonesia menolak surat edaran tersebut, maka kami meminta kepada Gubernur
              sebagai pihak yang menetapkan upah minimum tidak mengikuti surat edaran yang meminta
              tidak ada kenaikan upah minimum di Provinsi atau kabupaten/kota," kata Presiden KSPI Said
              Iqbal dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/10/2020).

              Argumentasinya, lanjut Said Iqbal, ini bukan kali pertama Indonesia mengalami resesi ekonomi
              yang dikaitkan dengan kenaikan upah minimum. Tahun 1998 misalnya, pertumbuhan ekonomi
              Indonesia minus di kisaran 17,6%, sedangkan angka inflansi mendekati 78%.

              Menurut Said, dengan analogi yang sama, pertumbuhan ekonomi dan inflasi saat ini lebih rendah
              dibandingkan tahun 1998. Di mana pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan minus 8% dan
              inflasi 3%.

              Dengan dasar tersebut, KSPI mengusulkan kenaikan upah minimum 2021 adalah 8%. Namun
              demikian, jika dirasa berat, bisa saja lebih rendah dari 8%. Misalnya 5 atau 7%, sesuai dengan
              kemampuan daerah dan jenis industri masing-masing.

              "Sementara  bagi  perusahaan  yang  tidak  mampu  menaikkan  upah  minimum,  bisa  saja  tidak
              menaikkan upah minimum, sepanjang bisa membuktikan laporan keuangan perusahaan yang
              merugi. Supaya fair," lanjut Said Iqbal.
              Disampaikan Said Iqbal, pihaknya mendapat laporan dari anggota Dewan Pengupahan Nasional
              dari  unsur  serikat  buruh  (Mirah  Sumirat,  Ferry  Nurzamli,  dan  Sunardi),  bahwa  tidak  ada
              kesepakatan apapun dari Dewan Pengupahan Nasional yang menyatakan tidak ada kenaikan
              upah minimum di tahun 2021. Bahkan di dalam forum nasional yang dihadiri Dewan Pengupahan
              Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota pada tanggal 15 - 17 Oktober 2020, tidak ada keputusan
              yang menyatakan upah minimum tahun 2021 tidak naik.

              "Jadi  pemerintah  menggunakan  dasar  apa  mengeluarkan  surat  edaran  yang  meminta  agar
              Gubernur  tidak  menaikkan  upah  minimum?  Patut  diduga  Menaker  berbohong  terhadap


                                                           482
   478   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488