Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 96

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri menilai, keputusan
              itu tepat di tengah pandemi Covid-19, yang membuat krisis ekonomi di dunia. Di sisi lain, banyak
              perusahaan  sedang  berjuang  untuk  bertahan  agar  tidak  kolaps.  Adapun  perusahaan  yang
              mampu, dapat bernegosiasi dengan pekerja, jika ingin menaikkan upah tahun depan.

              "Saat ini, yang utama adalah bagaimana menyelamatkan perusahaan untuk bisa mengurangi
              PHK. Walau proses recovery sedang berjalan, masih ada beberapa perusahaan yang melakukan
              PHK. Dengan tidak adanya kenaikan upah tahun depan, saya rasa ini bisa menekan itu," ucap
              Firman kepada Investor Daily, Sabtu (31/10).

              Dia  menambahkan,  70%  industri  alas  kaki  berorientasi  ekspor.  Itu  artinya,  jika  permintaan
              ekspor naik, harga turut terkatrol. Namun, dengan kondisi sekarang, kenaikan

              UMP jusru akan meningkatkan biaya produksi dan membuat industri tidak kompetitif. "Apalagi,
              kenaikan yang diusulkan 8%. Itu kita masih paling tinggi di Asean," ucap Firman.

              Dia menerangkan, kuartal II dan III menjadi tantangan buat industri, di mana Juni-Agustus,
              industri kehabisan order dan baru masuk lagi pada September. Dia memperkirakan dampaknya
              terasa kuartal IV dan berharap November-Desember mulai lebih baik. Hingga akhir 2020, kami
              prediksi pertumbuhan ekspor alas kaki 5%.

              Dia mengatakan, pemerintah harus fokus pada kesehatan, dengan segera menekan penyebaran
              pandemi Covid-19, terutama dengan penemuan vaksin. Firman berharap vaksin dapat segera
              ditemukan dan diberikan kepada masyarakat. Melalui vaksin, aktivitas belanja yang sudah mulai
              membaik dapat menjadi lebih baik lagi, karena masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan
              normal tanpa takut tertular.

              "Kami  menunggu  realisasi  vaksin.  Kalau  vaksin  sudah  mulai  ada,  aktivitas  kantor  normal
              kemudian aktivitas sekolah normal, saya yakin itu bakal menyerap konsumsi sepatu. Jadi mau
              tidak mau, aspek kesehatan dan vaksin menjadi kunci," ujar dia.(leo)








































                                                           95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101