Page 133 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 133

Ringkasan

              Gubernur  Sumatera  Utara  (Sumut)  Edy  Rahmayadi  mengajak  para  buruh  di  Sumut  untuk
              bersama-sama  memahami  isi  Undang-Undang  (UU)  Omnibus  Law  Cipta  Kerja,  serta
              menyampaikan aspirasi melalui jalur yang benar, jika ada pasal-pasal yang dianggap merugikan
              kaum buruh.



              GUBERNUR SUMUT AJAK BURUH BERSAMA-SAMA PAHAMI UU CIPTAKER
              Gubernur  Sumatera  Utara  (Sumut)  Edy  Rahmayadi  mengajak  para  buruh  di  Sumut  untuk
              bersama-sama  memahami  isi  Undang-Undang  (UU)  Omnibus  Law  Cipta  Kerja,  serta
              menyampaikan aspirasi melalui jalur yang benar, jika ada pasal-pasal yang dianggap merugikan
              kaum buruh.
              "Demo itu benar, saya tak akan larang, tapi janganlah sampai merusak. Saya tidak akan menutup
              diri bagi kalian yang ingin bertemu. Dinginkan dulu kepala kita. Kita pahami satu demi satu pasal-
              pasalnya. Jika ada yang berpotensi sengsarakan rakyat, maka saya berdiri paling depan membela
              rakyat. Saya tidak mau membela yang salah," ujar Edy saat memimpin rapat bersama Forum
              Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut dan perwakilan buruh di rumah dinas Gubernur
              Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (12/10/2020).

              Edy menyarankan agar terlebih dahulu mencari data yang benar terkait Undang-undang Cipta
              Kerja yang telah disahkan Pemerintah bersama DPR RI dalam rapat paripurna 5 Oktober 2020
              lalu. Sebab yang tersebar di media sosial atau mungkin yang ada pada buruh bukan draft asli
              dari DPR RI.

              "Hari ini kita lakukan komunikasi untuk Sumatera Utara kita. Saya minta benar-benar apa yang
              jadi wewenang kita, kita jalankan. Tapi saya tidak mau pakai bahasa katanya, menurut si ini,
              harus dari observasi kalian sendiri. Kita harus sama-sama memahami dan mengerti betul akan
              Undang-Undang Omnibus Law ini," tambahnya.

              Edy  menambahkan,  setelah  mendapat  data  yang  valid,  ia  akan  membentuk  Kelompok  Kerja
              (Pokja)  untuk  menelaah  isi  dari  Undang-Undang  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  tersebut.  Pokja
              tersebut terdiri dari akademisi, penegak hukum dan perwakilan para buruh.

              "Dalam dua hari ini kita cari isi draft yang benar, lalu kita akan bentuk Pokja untuk menelaah isi
              dari Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Kalau memang tidak memihak rakyat, tidak perlu
              pakai surat saya yang akan langsung menghadap ke Presiden," terangnya.

              Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Siregar menyesalkan demo yang berujung
              anarkis pada 8-9 Oktober lalu. Pada demonstrasi itu diketahui tidak ada elemen buruh yang
              turun dan satu mobil polisi serta satu mobil milik provinsi juga dibakar.

              "Polisi itu tugasnya menjaga hak setiap orang. Saudara boleh unjuk rasa, tapi jangan rampas
              hak  orang  lain  dengan  melempar  batu.  Pada  demo  itu  kita  sudah  menetapkan  27  orang
              tersangka,  10  orang  unras  (pengunjuk  rasa)  yang  positif  narkoba.  Itu  lah  bahayanya  bila
              demonstran disusupi oleh kelompok-kelompok tertentu. Kalau sudah seperti ini kita semua yang
              dirugikan.  Kalau  kalian  bisa  mengontrol  pendemo  untuk  tidak  anarkis,  silahkan  berdemo,"
              ujarnya.

              Bila  ingin  tetap  mengajukan  penolakan,  Kapolda  menyarankan  dilakukan  melalui  jalur  yang
              benar,  antara  lain  dengan  mengajukan  Judicial  Review  ke  Mahkamah  Konstitusi  (MK).  Hal
              tersebut menurutnya lebih bermanfaat ketimbang demo di jalanan yang berujung kericuhan dan
              perusakan.

                                                           132
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138