Page 259 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 259

persen  untuk  membangun  usaha  baru  atau  mengembangkan  usaha  eksisting,yang  pada
              akhirnya akan mendorong peningkatan konsumsi di kisaran 5,4-5,6 persen,"
              neutral - Bukhori Yusuf (Anggota F-PKS) FPKS telah menyampaikan secara tertulis untuk minta
              mana sesungguhnya draf yang sudah diketok di paripurna itu,

              negative - Bukhori Yusuf (Anggota F-PKS) Ini kaitannya dengan masalah proses yang tentu saya
              sangat menyayangkan sekali

              positive  -  Ida  Fauziyah  (Menteri  Ketenagakerjaan)  Kemudian  kami  mendiskusikannya
              karenabeliau jugabersama pengurus PBNU yang lain,

              negative - Bukhori Yusuf (Anggota F-PKS) Ini kaitannya dengan masalah proses yang tentu saya
              sangat menyayangkan sekali

              positive  -  Ida  Fauziyah  (Menteri  Ketenagakerjaan)  Kemudian  kami  mendiskusikannya
              karenabeliau jugabersama pengurus PBNU yang lain,



              Ringkasan

              Salah satu hal yang selalu disebut-sebut pemerintah saat berbicara urgensi Omnibus Law Cipta
              Kerja  adalah  meningkatkan  investasi.  Iklim  investasi  di  Indonesia  empat  tahun  terakhir
              sebenarnya tidak terlalu buruk, namun pemerintah menilai bahwa regulasi perlu disempurnakan
              agar  ekonomi  lebih  melesat  Investasi  juga  diharapkanberbanding  lurus  dengan  terciptanya
              lapangan  kerja.  Di  sisi  lain  pengamat  menilai  bahwa  realisasi  di  lapangan  nanti  tidak  akan
              semudah yang diprediksi. Peneliti lnstitute for Development of Economics and Finance (Indef)
              Bhima  Yudhistira  Adhinegara  menilai  bahwa  pengesahan  omnibus  law  cipta  kerja  jus
              trukontradiktif  terhadap  upaya  untuk  meningkatkan  kualitas  investasi.  Pasalnya,  banyak
              peraturan terkait perlindungan pekerja dan lingkungan diubah



              POTENSI KONTRADIKSI DENGAN MISI GENJOT INVESTASI

              Salah satu hal yang selalu disebut-sebut pemerintah saat berbicara urgensi Omnibus Law Cipta
              Kerja  adalah  meningkatkan  investasi.  Iklim  investasi  di  Indonesia  empat  tahun  terakhir
              sebenarnya tidak terlalu buruk, namun pemerintah menilai bahwa regulasi perlu disempurnakan
              agar  ekonomi  lebih  melesat  Investasi  juga  diharapkanberbanding  lurus  dengan  terciptanya
              lapangan  kerja.  Di  sisi  lain  pengamat  menilai  bahwa  realisasi  di  lapangan  nanti  tidak  akan
              semudah yang diprediksi.

              Peneliti lnstitute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara
              menilai bahwa pengesahan omnibus law cipta kerja jus trukontradiktif terhadap upaya untuk
              meningkatkan kualitas investasi. Pasalnya, banyak peraturan terkait perlindungan pekerja dan
              lingkungan diubah.

              Padahal, investor dari negara maju bakal melihat regulasi negara tujuan sebelum memutuskan
              berinvestasi.  Memastikan  investasi  yang  memenuhi  standar.  Khususnya,  bagi  investor  yang
              berasal  dari  Jepang,  Amerika  Serikat  (AS),  maupun  negara-negara  Eropa.  "Mereka  memiliki
              prinsip terkait keadilan hak pekerja atau/air labor, tempat kerja yang layak atau decent work,
              dan  berwawasan  lingkungan.  Poin-poin  tersebuttidakdidapatkan  dalam  Omnibus  Law  Cipta
              Kerja," tegasnya saat dihubungi Jawa Pos (/PG), Ahad (11/10).

              Bukan tidak mungkin, kata Bhima, Omnibus Law akan merugikan dalam jangka panjang. Selain
              mengundang  polemik  dan  mogok  kerja,  investor  akan  mencermati  berapa  banyak  peraturan
                                                           258
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264