Page 261 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 261

"Namun investor besar harus mau bekerja sama dengan perusahaan nasional maupun mikro
              kedi, dan usaha menengah (UMKM) yang tertuang dalam Omnibus Law," tegas mantan ketua
              Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIP-MI) itu.

              Kalangan  dunia  usaha  juga  menyuarakan  keberpihakannya  pada  omnibus  law.  Ketua  Kamar
              Dagang  dan  Industri  (Kadin)  Indonesia  Rosan  Roeslani  mengatakan  bahwa  UU  Cipta  Kerja
              diharapkan  dapat  mendorong  perekonomian  dan  investasi  melalui  penciptaan  dan  perluasan
              lapangan kerja. Rosan menegaskan bahwa UU tersebut mampu menjawab dan menyelesaikan
              berbagai permasalahan yang menghambat peningkatan investasi dan membuka lapangan kerja,
              melalui penyederhanaan sistem birokrasi dan perizinan, kemudahan bagi pelaku usaha terutama
              UMKM, ekosistem investasi yang kondusif, hingga tercipta lapangan kerja yang semakin besar
              untuk  menjawab  kebutuhan  angkatan  kerjayang  terus  bertambah  Menurut  Rosan,  dengan
              adanya  dinamika  perubahan  ekonomi  global  memerlukan  respon  cepat  dan  tepat.  Tanpa
              reformasi struktural, pertumbuhan ekonomi akan tetap melambat. "Penciptaan lapangan kerja
              harus dilakukan, yakni dengan mendorong peningkatan investasi sebesar 6,6-7 persen untuk
              membangun  usaha  baru  atau  mengembangkan  usaha  eksisting,yang  pada  akhirnya  akan
              mendorong peningkatan konsumsi di kisaran 5,4-5,6 persen," ujar Rosan.

              Harus Gandeng Buruh Bahas Regulasi Turunan

              Belum adanya draf final mendorong kubu penentang pengesahan UU Ciptaker di DPR menuntut
              draf  tersebut  FraksiPKSmeminta  secara  resmi  melalui  surat  agarBadan  Legislasi  memberikan
              salinan draf final UU Ciptaker untuk mereka pelajari. "FPKS telah menyampaikan secara tertulis
              untuk minta mana sesungguhnya draf yang sudah diketok di paripurna itu," terang Anggota F-
              PKS Bukhori Yusuf. Ini penting ntuk mengurangi perbedaan pendapat dan kesalahpahaman di
              antara anggota DPR sendiri.

              Dia juga berharap pembahasan UU yang terkesan buru-buru ini tidakterulang lagi ke depan.
              Karena tidak sesuai dengan tatib DPR. "Ini kaitannya dengan masalah proses yang tentu saya
              sangat menyayangkan sekali," lanjutnya.

              Sementara itu, pimpinan DPR RI mendorong pemerintah menggandeng masyarakat, terutama
              kelompok buruh dalam membahas regulasi turunan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
              Hal itu harus dilakukan untuk membuat aturan rinci yang jelas dan dapat diterima semua pihak
              "Keterlibatan pekerja dibutuhkan untuk memperinci UU Cipta Kerja," terang Ketua DPR RI Puan
              Maharani.

              DPR BI akan mengawal untuk memastikan bahwa aturan turunan UU Cipta Kerja memberikan
              man-faat yang adil bagi semua pihak Regulasi turunan yang harus dibahas bersama buruh di
              antaranya adalah tentang pengupahan, jaminan kehilangan pekerjaan, tentang pekerja asing,
              serta tentang hubungan kerjadan waktu kerja. DPR RI akan mengawasi penerapan UU Cipta
              Kerja agar tetap mengutamakan kepentingan rakyat Apabila undang-undang itu dinilai belum
              sempurna, maka sebagai negara hukum terbuka ruang untuk dapat menyempurnakan undang-
              undang  tersebut  melalui  mekanisme  yang  sesuai  ketentuan  peraturan  perundang-undangan.
              Menurutnya,  DPR  melalui  fungsi  pengawasan  akan  terus  mengevaluasi  saat  undang-undang
              tersebut dilaksanakan.

              Sementara  itu,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengunjungi  Ketua  Umum  Pengurus
              Besar  Nahdlatul  Ulama  (PBNU)  KH  Said  Aqil  Siroj  beserta  jajaran  pengurus  PBNU  tujuannya
              memberikan  penjelasan  tentang  Omnibus  Law  UU  Cipta  KerjaSabtu  lalu  (10/10).  Khususnya
              terkait klaster ketenagakerjaan.

              "Kemudian kami mendiskusikannya karenabeliau jugabersama pengurus PBNU yang lain," kata
              Ida.  Menurut  Ida,  setelah  didiskusikan,  Said  Aqil  menjadi  lebih  memahami  duduk  persoalan
              Menakerlda  pun  memastikan  bahwa  pemerintah  menjamin  perlindungan  terhadap  hak-hak

                                                           260
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266